“Dengan adanya bantuan bibit cabe ini nantinya insyaAllah akan meringankan masyarakat yang membutuhkan konsumsi cabai,” kata Amelia.
Merdeka.com, Kutai Timur - Harga lombok yang seng melambung tinggi, sepertinya menjadi perhatian pemerintah. Masyarakat melalui pengurus Tim Penggerak PKK diminta untuk melakukan penanaman bibit lombok secara bertahap.
Salah satu contohnya, Tim PKK Kaltim bekerjasama dengan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan HortiKultura membagikan bibit lombok kepada pengurus Tim Penggerak PKK se-Kaltim. PKK Kutim sendiri kebagian 37.500 bibit pohon dan akan disebar ke seluruh PKK kecamatan.
Penyerahan bibit lombok itu dilakukan Selasa (7/3/2017) lalu di UPTD SPP-SPMA Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Samarinda. Langkah ini sebagai wujud dan mensukseskan ‘Gerakan Tanam Cabe’ yang dicanangkan PKK pusat.
Serah terima bibit lombok itu, dari PKK Kutim diwakili Kamsiah Totok mewakili Ketua TP PKK Kutim Encek UR Firgasih menerima bantuan dimaksud dari Ketua TP PKK Provinsi Kaltim E Amelia Suharni Faroek.
Kamsiah Totok dari Pokja III TP PKK Kabupaten Kutim mengatakan meningkatnya harga cabai pada waktu-waktu tertentu terutama menjelang puasa dan hari-hari besar keagamaan menjadi alasan digalakkannya program ini.
“Dengan adanya bantuan bibit cabe ini nantinya insyaAllah akan meringankan masyarakat yang membutuhkan konsumsi cabai,” katanya.
Bantuan ini selanjutnya akan didistribusikan ke TP PKK yang ada di kecamatan. Untuk di budidayakan agar tercapai program TP PKK secara umum yakni “Gerakan Tanam Cabai”. Warga bisa menanam dan mengonsumsi sendiri tanpa harus belanja cabai ke pasar.
Dia menyebut sedikit banyaknya bantuan ini sangat membantu daerah dalm mengelola program pangan. Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan gizi keluarga. Menuju keluarga yang berkualitas dan sesuai dengan program pokja III, yakni menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, berimbang (3B). Makanan yang aman dan berbasis sumberdaya lokal.
"Jadi sewaktu-waktu pasokan cabai terbatas dan harganya naik, warga Kutim tidak perlu bingung karena mereka memiliki bibit cabai di rumah. Tinggal bagaimana warga menjaga dan merawat bibit cabai tersebut,” tambahnya.