"Kami berikan informasi terkait konsep pembentukan destana serta berbagi hal-hal penting lainnya,” kata Syafruddin.
Merdeka.com, Kutai Timur -
Sukses membentuk dan mengembangkan desa tanggap bencana (destana), Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali jadi rujukan daerah lain untuk belajar. Kali ini Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) belum lama ini menerima kunjungan kerja, BPBD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Rombongan BPBD Kaltara ini disambut oleh Kepala BPBD Kutim Syafruddin dan Kabid PK Gatot Putboyo di Kantor BPBD Kutim, di Kawasan Bukit Pelangi, Sangatta. Usai pertemuan Syafruddin menjelaskan bahwa tujuan para tamunya melakukan kunjungan kerja ke Kutim adalah sekaligus untuk studi pembelajaran dalam hal menyusun perencanaan terkait pembentukan dan pengembangan destana.
"Kami berikan informasi terkait konsep pembentukan destana serta berbagi hal-hal penting lainnya,” jelas mantan Asisten Pemerintahan Umum Sekretaris Kabupaten ini.
Hasilnya, lanjut dia, pertama seluruh pejabat BPBD Provinsi Kaltara dan BPBD Kabupaten/Kota se- Kaltara akan melanjutkan studi lanjutan ke BPBD Kutim dalam waktu dekat. Kedua, BPBD Kutim diminta menjadi narasumber destana di wilayah Kaltara.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan Achmad Junaidi B menambahkan, mekanisme sistem penyusunan anggaran keuangan destana dan grand strategi percepatan progres kerja. Hingga mengenai pencapaian destana melalui 9 indikator utama dan 11 indikator pilihan. Ahmad berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kaltara atas kepercayaan yang diberikan, menunjuk BPBD Kutim sebagai penyampai materi destana.
"Agar informasi yang diberikan bisa dibagi kepada Kabupaten Kota di Kaltara, BPBD Kutim juga memberikan beberapa materi tentang destana dalam bentuk softcopy sebagai pembelajaran. Kami ucapakan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya dan kepercayaan provinsi Kaltara," ucapnya.
Dari BPBD Kaltara yang ikut dalam kunker dimaksud antara lain Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Lawai dan Kasi Pencegahan Kamaruddin. Selama di Kutim mendapat penjelasan langsung terkait materi studi informasi pembelajaran pengelolaan dan pelaksanaan program kegiatan destana.