“Sesuai janji saya lewat dana Rp 2 miliar per desa, dana ini digunakan memajukan dan menjawab apa yang dibutuhkan desa,” jelas Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Setelah sukses menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 77 desa se-Kutim dan tersebar di 17 kecamatan, para kades terpilih diundang bupati Kutim Ismunandar ke pendopo rumah jabatan di kawasan Bukit Pelangi. Dalam pertemuan yang dibalut dengan silaturahim itu, orang nomor satu di Kutim ini mengajak kepada para kades untuk bersinergi dalam membangun desa di seluruh Kutim.
Pesta demokrasi enam tahunan secara serentak yang baru pertama kali digelar di Kutim ini, terbilang sukses dan lancar serta aman dan damai. Sebab, suasana saat Pilkades berjalan sesuai harapan semua pihak. Ini merupakan salah satu indicator kesuksesan Pemkab Kutim dalam menggelar pesta demokrasi di tingkat desa secara serentak, pada 20 Desember lalu.
Kegiatan silaturahim ini untuk memupuk etos kerja dan kekompakan dalam satu tujuan utama yaitu menyukseskan desa membangun di seluruh Kutim. Kegiatan ini merupakan inisiatif dari bunda Encek UR Firgasih yang juga Wakil Ketua DPRD Kutim. Para Kades terpilih sengaja dikumpulkan untuk saling bertukar pikiran.
Pada malam ramah tamah tersebut Bupati Ismunandar dengan tegas meminta agar seluruh Kades terpilih turut membantu Pemkab Kutim dalam menyukseskan “Desa Membangun”. Sehingga dalam menjalankan tugasnya nanti, seluruh kades mampu melaksanakan program desa membangun dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
“Keberhasilan Kutim (ada) di pundak para kades. Saya langsung merespon permintaan ibu Encek (Firgasih) mengumpulkan seluruh Kades terpilih di Pendopo ini untuk bersama-sama bersinergi menjalankan program utama, yaitu sesuai janji saya lewat dana Rp 2 miliar per desa. Dana ini untuk digunakan memajukan dan menjawab apa yang dibutuhkan desa-desa lewat dana cepat,” jelas Ismu.
Ismu menambahkan anggaran Rp 2 miliar itu nantinya dapat dimanfaatkan oleh Kades untuk rakyat. Dirincikan kebutuhan desa yang diperlukan lewat implementasi program. Artinya program alokasi untuk desa sebesar Rp 2 miliar masih lebih besar dari dana operasional Sekretariat DPRD Kutim yang diperkirakan hanya Rp 1 miliar. Berikutnya untuk kelancaran pembangunan di tingkat desa, Bupati meminta kepada Kades untuk segera melaporkan kepada Bupati agar langsung direspon. Terlebih sekarang koordinasi dimudahkan dengan adanya teknologi komunikasi yang semakin canggih seperti aplikasi whats up (WA) dan sebagainya.
“Kades dapat memahami kinerja programnya, jika terjadi masalah harus diajak berdiskusi ke Bupati. Sifatnya urgent (dadakan) boleh saja tidak mesti lewat Camat. Ini demi kepentingan bersama dan komunikasi terjalin. (Komunikasi) diadakan rutin untuk memecahkan persoalan di desa-desa,” jelas Ismu.
Mantan Sekkab Kutim ini berpesan jauh-jauh hari dari awal untuk bersama-sama mengembangkan potensi desa dengan baik. Tidak ada jarak antara Bupati dan Kades. Kutim harus sukses, semua tujuan tercapai untuk kesejahteraan rakyat.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kutim Encek UR Firgasih yang juga isteri Bupati di depan puluhan kades terpilih berpesan agar Kades bisa menjalankan program pembangunan dengan fokus dan tuntas.
“Bunda Encek seorang wakil rakyat masih melihat program di kecamatan-kecamatan belum berjalan maksimal. Saya suka jalan-jalan di 18 kecamatan di Kutim, hati saya terpanggil untuk melihat kondisi desa-desa yang masih tertinggal. Saya beri masukan untuk sumbangsih pikiran. Darat, laut, dan sungai sudah saya rasakan, jika tidak turun ke masyarakat saya merasa sakit (ada yang kurang). Ini komitmen saya suka bergerak untuk rakyat agar lebih Kutim maju,” jelas Encek.
Pertemuan itu turut dihadiri Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Irawansyah, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Zainuddin Aspan, perwakilan anggota DPRD Kutim dan puluhan Kades terpilih. Di antaranya dari Sangkulirang, Desa Kolek, Karangan, Bengalon, Batu Lepoq, Kaliorang, Rantau Pulung, Kandolo, Teluk Pandan hingga Muara Bengkal.
Kades Tepian Langsat Kecamatan Bengalon Zaki Hamzah mengutarakan, setelah terpilih dirinya memfokuskan tujuan sektor pertanian lewat swasembada pangan. Ada 2.800 warga yang mendiami desa yang bakal dipimpinnya.
“Mayoritas warga kami adalah petani, ini menjadi persiapan kami mendukung program Pemkab Kutim membangun pertanian terutama di kebun sawit lebih dinamis,” terang Zaki.
Sementara itu, Kades Desa Prupuk Kecamatan Sangulirang Darwis untuk saat ini dirinya ingin mengembangkan infrastruktur lebih baik seperti jalan dan air bersih. Ada juga perkebunan rakyat terutama bibit sawit yang setiap tahun diberikan bantuan oleh Dinas Pekebunan Kutim. Menurutnya hal itu menjadi modal untuk mengembangkan potensi Desa Prupuk. Tidak hanya itu ada perkebunan karet yang membentang luas, cukup menjanjikan jika digarap dengan baik
“Dari 205 Kepala Keluarga (KK), saya ingin menghimpun warga untuk kompak mendukung program kerja desa membangun sesuai arahan Bupati Ismunandar,” jelas Darwis yang terpiih sebagai kades untuk kedua kalinya.
Dalam waktu dekat, Darwis mengajak seluruh warganya untuk mengikuti pelatihan keterampilan dalam berkebun. Dia akan menjadikan program itu sebagai agenda rutin untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil mengolah sektor perkebunan dengan fokus utama warga Prupuk maju mensukseskan desa membangun sebagai bagian dari Kutim.