“Dengan semangat menerangi negeri guna menyuplai listrik ke masyarakat, PT PLN berkomitmen menyalakan listrik selama 24 jam," kata Puguh.
Merdeka.com, Kutai Timur - Keinginan kuat Bupati H Ismunandar dan Wabup H Kasmidi Bulang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sudah dibuktikan kepada masyarakat. Salah satunya mengenai pelayanan listrik sampai ke tingkat kecamatan dan nantinya ditargetkan desa-desanya juga merasakan terangnya setrum dari PLN tersebut.
Salah satu bukti nyata setrum menyala 24 jam adalah di kecamatan Sangkulirang. Pemkab Kutim menggandeng PLN, untuk melakukan pelayanan setrum kepada masyarakat di kawasan pesisir Kutim ini, agar di daerah ini lebih terang benderang siang dan malam.
Peresmian nyalanya setrum selama 24 jam tersebut, sudah dilakukan tahun lalu. Dan ini merupakan hadiah bagi PLN sendiri, lantaran peresmian tersebut sebagai hadiah ulang tahun BUMN tersebut pada 27 Oktober tahun lalu dan dikaitkan dengan hari listrik nasional.
“Dengan semangat menerangi negeri guna menyuplai listrik ke masyarakat, PT PLN berkomitmen menyalakan listrik di Kecamatan Sangkulirang selama 24 jam, yang sebelumnya hanya menyala 14 jam. Dengan harapan pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa lebih baik,” jelas Puguh Prijandoko dihadapan Bupati Ismunandar, Wakil Ketua DPRD Kutim yang juga isteri Bupati Ny Encek UR Firgasih, Sekretaris Kabupaten Irawansyah, Staf Ahli Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Kepala Satuan Kerja Pimpinan Daerah (SKPD), Tokoh Agama, Masyarakat dan Tokoh Adat yang hadir.
Dia melanjutkan, dengan total pelanggan yang mencapai 1.367 kepala keluarga (KK) dua desa, di ibu kota kecamatan, PT PLN harus menyediakan listrik 900 Kilowatt (kwh) dengan beban puncak 850 kwh. Sehingga daya masih tersisa 50 kwh dari kapasitas yang ada.
“Jika sudah pagi arus lisrtik dimatikan saat diperlukan bisa dihidupkan kembali. Tetap berhemat gunakan energi secara bijak karena keputusan ada pada ibu, bapak dan saudara sekalian,” kata Puguh Prijandoko mengingatkan.
Di kesempatan yang sama, Bupati Kutim Ismunandar sedikit menceritakan bahwa awalnya masyarakat Sangkulirang dulu hanya menggunakan lampu tembok atau strongkeng (petromax) yang memiliki ketahanan menyala 4 jam sebagai penerangan. Mengikuti perkembangan zaman, listrik mulai masuk karena dikenalkan oleh pelaut dengan kapal-kapal Jepang.
“Mereka membawa genset, sejak itulah ada penerangan. Selanjutnya PLN mengoperasikan listriknya 6 jam, 12, 14 dan sekarang menjadi 24 jam. (Layanan listrik) Ini menjadi sejarah panjang bagi warga Sangkulirang,” jelas Ismu yang merupakan putra asli Sangkulirang.
Untuk kemajuan di bidang kelistrikan tersebut Ismu mewakili masyarakatnya menyampaikan terima kasih kepada PT PLN yang memberikan kado istimewa pada HUT Kutim ke 17 ini. Dengan beroperasinya listrik 24 jam, lanjut Ismu, tentunya akan memberi dampak positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat. Dia meminta agar seluruh masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas serta layanan tersebut dengan baik serta terus menjaga asset yang ada.
“Kutim mendukung program Presiden Indonesia Joko Widodo. Jika di Provinsi Papua seluruh kecamatan teraliri listrik, diharapkan di Kutim Insya Allah seluruh desa akan terlayani listrik,” janji Ismu yang mengaku terus berupaya merealisasikannya hingga akhir periode kepemimpinannya sesuai dengan amanah masyarakat. **