“Meskipun mengalami defisit dan ada efisiensi anggaran, kita harapkan perayaan HUT ke-17 tetap semarak ," kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Penyelenggaran peringatan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ke 17, yang bertepatan pada 12 Oktober 2016 nanti diharapkan mampu meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) serta promosi budaya lokal. Menurut Bupati Kutim Ismunandar, perayaan HUT Kutim adalah momentum Kabupaten Kutim untuk memaksimalkan potensi ekonomi, budaya, pariwisata yang dimiliki.
“Meskipun kita mengalami defisit dan ada efisiensi anggaran, kita harapkan perayaan HUT ke-17 tetap semarak dengan melibatkan masyarakat kita. Terutama potensi UMKM dan pariwisata kita yang ada di kecamatan,” kata Bupati Ismunandar saat memimpin rapat koordinasi pemantapan HUT-17 Kutim di Ruang Arau Kantor Sekretariat Kabupaten, Rabu (28/9).
Pada rapat dimaksud disebutkan bahwa HUT Kutim tahun ini mengusung tema “Dengan HUT Ke-17 Kabupaten Kutai Timur Kita Gelorakan Semangat Kebersamaan Dalam Mewujudkan Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu)”.
Pelaksanaan HUT Kutim kali ini juga dirangkai dengan HUT TNI dan dimeriahkan dengan berbagai lomba serta kegiatan. Antara lain lomba perahu naga, rebana, lomba kasti, panjat pinang, lomba olahraga tradisional, off road, RC boat. Tidak hanya itu, untuk memeriahkan HUT Kabupaten sekaligus memberi hiburan kepada masyarakat, pihak panitia juga rencananya bakal menggelar festival band, lomba paduan suara/vocal grup, gerak jalan.
Berikutnya pawai budaya, pameran pembangunan, pagelaran wayang kulit, lomba memancing serta penanaman pohon. Untuk memotivasi masyarakat agar lebih mencintai lingkungan, panitia melaksanakan pula lomba kebersihan kampung dan rencananya ingin memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) yakni parade makanan berbahan non beras (jagung).
Rapat koordinasi dimaksud juga dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Komandan Kodim 0909/Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, Danlanal Letkol Laut (P) Donny Suharto, pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan beberapa camat se-Kutim.