1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Rantau Pulung miliki potensi konversi BBM dari solar ke gas

"Dari hasil survesi sementara, Rantau Pulung memiliki potensi besar, seperti konversi solar ke gas," kata Poniso.

Selain singkong gajah, kecamatan Rantau Pulung memiliki potensi konversi BBM dari solar ke gas serta kebun durian yang jadi ikon kecamatan tersebut. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 08 September 2016 15:14

Merdeka.com, Kutai Timur - Potensi sumber daya alam yang dimiliki Kutai Timur dan tersebar di sejumlah kecamatan patut disyukuri. Salah satunya di kecamatan Rantau Pulung yang memiliki potensi menjadi gas dan bakal menjadi pilot project konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar ke gas.

Potensi tersebut diketahui, setelah sebuah perusahaan dengan bendera PT Maju Mandiri melakukan survei di wilayahnya. Perusahaan yang dipimpin Budi ini didampingi Kabag SDA Setkab Kutim Pranowo beberapa waktu lalu berkunjung ke Rantau Pulung melihat berbagai potensi tersebut, untuk
melakukan investasi.

"Dari hasil survesi sementara, Rantau Pulung memiliki potensi besar, seperti konversi solar ke gas. Jika ini benar, sangat luar biasa sekali. Kita harapkan mampu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat ke depan," kata Camat Rantau Pulung Poniso Suryo Renggono.

Potensi gas yang ada di Rantau Pulung dan bakal dikonversi dari solar itu, menurut rencana akan dikaji lebih mendalam oleh tim dari Pemkab Kutim
maupun pihak perusahaan dan yang terkait. Jika itu nanti berhasil dikelola, penggunaan listrik masyarakat bisa lebih ringan dibanding menggunakan solar seperti yang ada sekarang ini.

Menurut Poniso, rencana konversi solar menjadi gas sudah dibicarakan dengan masyarakat, terutama pengelola Bunde di kecamatan Rantau Pulung
dengan pihak terkait. "Pada prinsipnya masyarakat sudah setuju dan tidak ada masalah," tambah Poniso, panggilan akrab camat Rantau Pulung ini.

Jika sekarang dikelola Bumdes, kata Poniso, biaya per Kwh mencapai Rp 5.000 sampai Rp 5.500. Apabila dikonversi dengan gas, bisa turun sampai 50 persen. Jelas akan sangat ringan bagi masyarakat Rantau Pulung.

"Setelah tim turun langsung ke lapangan dan melakukan pengkajian lebih mendalam, segera ditindaklanjuti. Hasilnya juga akan dilaporkan ke pak
Bupati," tambah Poniso.

Karena biayanya cukup ringan, bahkan ada desa yang mengalokasikan lahan untuk membangun power plan. Jika itu nanti terealisasi, masyarakat Rantau Pulung bisa menikmati aliran listrik selama 24 jam. Otomatis akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, lantaran warga bisa melakukan berbagai usaha yang menggunakan listri. Masyarakat juga tidak kesulitan lain dalam belajar, baik di sekolah maupun di rumah.

Baca juga : ditargetkan tiap desa ada listrik

(AJ/AJ)
  1. Infrastruktur
  2. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA