"Alat pemotong panen padi ini ada enam unit, dan telah dicoba saat panen raya di Kecamatan Teluk Pandan,” kata Marjoni.
Merdeka.com, Kutai Timur - Masyarakat petani di daerah ini tak lagi mengalami kesulitan jika ingin melakukan panen padi mereka ketika sudah waktunya panen. Sebab, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menyediakan enam unit potong mesin modern untuk memanen padi bagi para petani.
"Alat pemotong panen padi ini ada enam unit, dan telah dicoba saat panen raya di Kecamatan Teluk Pandan beberapa waktu lalu. Dengan durasi beberapa jam saja dapat melakukan pengerjaan panen padi cukup luas. Tentu alat ini bisa membantu para petani disaat panen besar," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kutim Marjoni, belum lama ini.
Dijelaskan Marjoni, mesin pemotong padi satu ini berbeda dengan yang sudah diberikan kepada sejumlah kelompok petani di Kutim sebelumnya. Mesin ini memiliki kelebihan dari sisi kecanggihan, yakni mampu memotong padi dengan lebih cepat, mampu memisahkan antara gabah kering dengan ampas. Sehingga peralatan modern ini mampu bekerja lebih efektif dan efisien membantu penyelesaian panen petani.
Dikatakan, saat ini, alat baru tersebut tidak dapat digunakan para petani secara bebas, karena ada syarat dalam memanfaatkannya. Di antaranya alat potong ini harus digunakan pada saat panen raya atau dengan luas tanam mencapai puluhan hektare (ha). Sebab jika luasan di bawah 10 ha, cukup menggunakan alat dengan ukuran sedang dan kecil. Yaitu alat panen padi yang telah dibagikan oleh Distan ke sejumlah kelompok tani. Seperti di Kecamatan Kaliorang, Teluk Pandan, Rantau Pulung, Kaubun, Sangatta Selatan dan lainnya.
Ditambahkan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pembiayaan dan Alat Mesin Rofiqoh Istiharah, untuk mendukung panen padi di lahan pertanian yang luas dengan menggunakan mesin ini mesti didukung operator khusus.
"Pertimbangan (menggunakan operator khusus), karena sekarang petani belum bisa menggunakan alat ini. Sehingga dalam mengoperasikannya perlu operator khusus. Namun jika petani membutuhkannya dapat langsung berkomunikasi dengan Dinas Pertanian. Setelah itu kami akan bawa alatnya yang sekarang di taruh di Rumah Potong Hewan (RPH) Distan," terangnya.