"Nanti desa yang sudah terbentuk kampung Keluarga Berencana ini akan menularkan ke desa-desa di sekitarnya dalam satu kecamatan," kata bupati.
Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutai Timur Ismunandar kembali mencanangkan Kampung Keluarga Berencana di Desa Kebon Agung, Kecamatan Rantau Pulung, Selasa (16/5) kemarin. Pencanangan ini merupakan yang ke-18 di seluruh Kabupaten Kutai Timur.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Wakil Ketua II DPRD Kutim Encek UR Firgasih dan isteri Wakil Bupati Tirah Satriani serta pimpinan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga warga Desa Kebon Agung.
Bupati dalam kesempatan ini mengatakan terbentuknya Kampung Keluarga Berencana ini merupakan embrio bagi pembentukan program serupa di seluruh desa di wilayah Kutim.
"Nanti desa yang sudah terbentuk kampung Keluarga Berencana ini akan menularkan ke desa-desa di sekitarnya dalam satu kecamatan," kata bupati.
Maraknya kasus kejahatan pencabulan terhadap anak-anak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi kader-kader atau penyuluh KB. Khususnya tentang bagaimana agar anak-anak bisa terhindar dari kasus pencabulan. Sehubungan hal itu, Ismu mengingatkan kader-kader penyuluh untuk lebih giat mensosialisasikan peran dan fungsi program keluarga berencana. Untuk menciptakan generasi emas bagi bangsa.
"Kalau masih kurang, silakan Pak Camat mencari warga yang mau (jadi kader keluarga berencana) dan kita akan jadikan tenaga kerja kontrak Daerah (TK2D)," ucap Ismunandar.
Setelah melakukan pencanangan, Bupati bersama rombongan mengunjungi Sekretariat Terpadu Pelayanan KB, kemudian mengunjungi bazaar murah binaan TP PKK Rantau Pulung.
Sebelumnya, Camat Rantau Pulung Mulyono mengucapkan terima kasih kepada pasangan Ismu-KB yang telah hadir di Desa Kebon Agung guna mencanangkan Kampung Keluarga Berencana. Ia berharap dengan adanya program ini, pembinaan mental dan akhlak generasi muda bisa lebih baik. Harmonisasi keluarga menjadi landasan yang utama membentuk sebuah generasi emas.
"Ini tugas kita bersama-sama bukan hanya penyuluh atau kader Keluarga Berencana saja," ujarnya.
Dia menjelaskan pula bahwa Kecamatan Rantau Pulung siap melakukan ekspor hasil olahan singkong gajah ke luar negeri. Dengan luas lahan 346 hektare, produksi singkong gajah di Ranpul bisa mencapai 1.086 ton sekali panen. Estimasi produksi per hektare sebesar 30 ton, sehingga sektor ini menjadi yang sangat potensial.
Mulyono menambahkan, dari segi pemasaran beberapa waktu lalu pihaknya sudah bertemu dengan investor yang siap membeli hasil olahan singkong gajah. Investor tersebut telah bersedia datang langsung untuk membeli produk para petani dan akan ada kerjasama jangka panjang. Sehingga para petani tidak perlu merasa risau lagi.