“Warga Masabang yang mendapat kehormatan dikunjungi bupati untuk membersihkan bantaran sungai, tak kalah semangatnya ikut membersihkan".
Merdeka.com, Kutai Timur - Kepedulian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terhadap masyarakat di bantaran Sungai Sangatta cukup baik. Hal ini dibuktikan gebrakan yang dilakukan Bupati Ismunandar langsung turun ke lokasi ikut membersihkan kawasan sungai yang rawan meluapkan air jika musim hujan tiba tersebut, Sabtu (4/2/2017) tadi pagi.
Orang nomor satu di Kutim ini bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan tokoh masyarakat, berbaur menjadi satu dengan masyarakat membersihkan bantaran sungai yang membelah kota Sangatta tersebut. Diharapkan, dengan kegiatan bersih-bersih ini mampu memperlancar aliran air sungai, sehingga tidak terjadi kemacetan saluran air sepanjang sungai itu.
Sejumlah ranting pohon ditebang terutama yang dinilai rawan jatuh dan bisa mengakibatkan macetnya air di kawasan sungai sehingga menyebabkan meluber ke kawasan pemukiman penduduk. Warga Masabang yang mendapat kehormatan dikunjungi bupati untuk membersihkan bantaran sungai, tak kalah semangatnya ikut membersihkan di pinggiran sungai tersebut.
Dengan mengerahkan alat berat guna membersihkan kotoran sungai dan memotong dahan-dahan pohon yang menjorok ke sungai, semangat warga boleh diacungi jempol. Kerukunan masyarakat untuk bergotong royong cukup baik dan terasa kekeluargaannya antara satu dengan lainnya dan saling bahu membahu untuk membersihkan kawasan sungai yang menjadi salah satu sisi kehidupan masyarakat sekitarnya.
Pembersihan itu dilakukan karena kondisi pepohonan dan tumbuhan liar kebanyakan menjorok ke sungai hingga menutupi aliran sungai. Jika dibiarkan dapat menghambat aliran air dan menyebabkab meluap air sehingga bisa mebanjiri rumah warga yang berada disekitar bantaran sungai
Bupati Ismunandar mengatakan untuk normalisasi sungai merupakan kewenangan pemerintah provinsi Kaltim. Pemkab Kutim sudah mengusulkan hal seperti ini. Karena lokasinya berada di Kutim, dan jika dibiarkan masyarakat yang merasa kesulitan, pihaknya bersama masyarakat langsung melakukan gotong royong membersihkan kawasan bantaran sungai ini.
"Untuk sungai besar usulan normalisasi sudah diajukan ke provinsi, namun dengan adanya kondisi sekarang kita tidak bisa menunggu. Kita ingin bergerak cepat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, karena sedang musim hujan. Kita ingin aliran air di sungai tidak terganggu dan lancar, sehingga dahan dan sampah yang ada di bantaran sungai perlu dibersihkan,” kata Ismunandar.
Bupati yang tiba di lokasi didampingi warganya langsung melakukan peninjauan baik di bibir sungai hingga berjalan ke tegah sungai menggunakan eksavator amvibi. Langkah ini dilakukan, untuk mengetahui sejauh mana kotoran dan kayu-kayu yang menghalangi aliran sungai segera bisa dibersihkan.
Basuki Isnawan salah satu anggota yang ikut dalam kegiatan bersih-berih sungai menjelaskan, pelaksanaan akan dilakukan selama dua hari. "Pembersihan kali ini dilakukan selama dua hari hingga Minggu (5/2) besok mengingat jalur yang dikerjakan diperkirakan sepanjang dua kilometer," terangnya.