“Mari terus mengawal program yang sudah diusulkan, saling berkomunikasi dan kerjasama,” kata Wabup Kasmidi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Roadshow Musrenbang kecamatan yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang berakhir di kecamatan Rantau Pulung pada Sabtu (25/2) lalu. Meski agak terlambat dari jadwal, namun warga dan aparat desa tetap antusias menungggunya.
Rombogan wabup terdiri perwakilan FPD, OPD, anggota DPRD juga memiliki semangat yang sama untuk bertemu warga di kecamatan Rantau Pulung. Kegiatan yang dipusatkan di gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) itu, dihadiri Camat /rantau Pulung Mulyono, para Kades, Ketua RT, BPD dan tokoh masyarakat.
“Ini menjadi rangkaian kunjungan kerja terakhir di Rantau Pulung. Kembali saya mengingatkan Musrenbang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan. Mari terus mengawal program yang sudah diusulkan, saling berkomunikasi dan kerjasama,” kata Wabup mengawali sambutannya.
Dijelaskan, dari daftar kegiatan yang telah diinventarisir, dari bantuan dana alokasi Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu) Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar, Rantau Pulung mendapatkan alokasi dana pembangunan sebesar Rp 15 miliar dalam program desa membangun. “Saya tekankan focus dan tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Rantau Pulung melaporkan setelah menyelesaikan Musrenbang desa, seluruh kades sudah memberikan data usulan utama prioritas pembangunan. Di kecamatan ini terdapat Desa Pulung Sari, Margomulyo, Mukti Jaya, Rantau Makmur, Manunggal Jaya, Tanjung Labu, Kebon Agung, Tepian Makmur, dan Masalap Raya.
“Dari arahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kami sudah mengusulkan daftar item pembangunan, 70 persenya itu sektor infrastruktur seperti pengaspalan jalan lintas desa, jaringan listrik antar desa, ruang terbuka hijau, dan pembangunan jembatan beton,” katanya.
Dia menambahkan selain usulan tadi ada tiga usulan skala prioritas pembangunan di Rantau Pulung yaitu penyempurnaan renovasi Kantor Camat pasalnya sudah ada tindaklanjut Dinas Pekerjaan Umum dan ditarget Maret diresmikan. Di Rantau Pulung juga menjadi perhatian setelah berdirinya Pabrik Tepung Tapioka namun untuk saat ini terkendala dengan mesin pengering.
“Kami sudah menggelar rapat untuk mencari solusi permintaan adanya mesin pengering untuk produksi sekaligus memberikan pertumbuhan ekonomi pesat buat warga. Dari kecamatan hingga kades terus berkomitmen mendukung kinerja Pemkab Kutim,” tutupnya.