“Ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus amanah, karena Sigau Belawan adalah pahlawan hebat dan kuat,” kata Kasmidi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Ketika melakukan kunjungan kerja ke desa Mekar Baru, kecamatan Busang bersama bupati Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang memperoleh gelar kehormatan, yakni ‘Singau Belawan’ dari warga Dayak Kenyah Bakung. Penyematan gelar disaksikan langsung bupati Ismunandar.
Sebelumnya, Bupati Ismunandar juga pernah memperoleh gelar kehormatan yang sama dari warga Dayak di kecamatan Busang, dengan nama ‘Balan Nyanding’. Sehingga duet pemimpin Kutim ini lengkap memperoleh gelar kehormatan dari warga Dayak kecamatan Busang.
“Sigau Belawan berarti pahlawan hebat dan kuat. Nama yang terkenal menurut nenek moyang masyarakat Busang di Desa Mekar Baru, khususnya suku Dayak Kenyah dari dulu hingga sekarang,” kata Kepala Adat Dayak Kenyah Bakung Amai Punjan.
Dia mengatakan masyarakat patut memanjatkan puji syukur kepada Tuhan karena Balan Nyanding (H Ismunandar) dan Sigau Belawan (Kasmidi Bulang) selalu berdampingan serta kompak dalam menjalankan roda Pemerintahan. Terbukti dengan kunjungan kerja yang dilakukan ke Desa Mekar Baru, cukup jauh dan terpencil, namun tetap datang bersama.
“Apapun rencana dan program Pemkab Kutim masyarakat Busang siap mendukung. Demikian sebaliknya agar Pemkab juga dapat memperhatikan keluhan dan permohonan masyarakat yang ada di seluruh desa termasuk yang ada di pedalaman,” pinta Amai Punjan.
Wakil Bupati Kasmidi Bulang setelah menerima gelar menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan amanah tersebut. Apalagi nama yang diberikan merupakan gelar kehormatan dari masyarakat suku Dayak Kenyah yang ada di Desa Mekar Baru, Kecamatan Busang.
“Ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus amanah, karena Sigau Belawan adalah pahlawan hebat dan kuat. Semoga pahlawan tersebut dapat dijadikan contoh sekaligus sebagai panutan kedepan,” harap Kasmidi Bulang.
Kasmidi menambahkan beberapa program pemerintah yang telah direalisasikan di 2016 mendapat respon positif dan baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Predikat tersebut, katanya, merupakan predikat tingkat nasional yang kedua kalinya. Dia berharap dapat dipertahankan terus, karena tidak semua daerah dapat mempertahankannya dan malah ada yang opininya turun.
“Terima kasih atas kerja sama semua pihak, utamanya masyarakat Kutim. Karena Kutim telah disejajarkan dengan daerah yang maju dalam pengelolaan keuangan. Masyarakat telah menyadari akan pentingnya laporan pertanggung jawaban penerimaan bantuan,” ungkap Kasmidi Bulang
Sekertaris Kabupaten (Seskab) Irawansyah saat mendampingi Bupati dan Wabup menambahkan, laporan administrasi semua bantuan dari pemerintah yang berbentuk hibah untuk organisasi dan rumah ibadah harus dilampirkan. Terutama laporan administrasi penggunaan dana, sehingga WTP ditahun mendatang bisa kembali diraih.
“Ada (bantuan) Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kutim yang di dalamnya ada TK/TPA termasuk organisasi lainnya. Harus tetap mengikuti prosedur dengan pembuatan laporan keuangan,” jelas Irawannyah.