1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Usai apel HAB, bupati serahkan hadiah kepada pemenang lomba

“Agama mendapatkan kedudukan terhormat dalam tata kehidupan masyarakat. Sehingga dijadikan salah satu sumber hukum nasional," kata Lukman.

Bupati Ismunandar menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba peringatan Hari Amal Bhakti , Selasa (3/1/2017) di kantor Kemenag Kutim, usap apel upacara. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 05 Januari 2017 11:30

Merdeka.com, Kutai Timur - Puncak peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama di Kutai Timur, digelar secara sederhana, dengan pelaksanaan apel di halaman kantor Kemenag, kawasan Bukit Pelangi, Selasa (3/1/2017) lalu. Pada kesempatan itu, Bupati Kutim Ismunandar menjadi inspektur upacara.

Usai pelaksanaan upacara, bupati didaulat untuk menyerahkan hadia dan piala lomba-lomba yang digelar sebelumnya. Seperti tenis meja baik perorangan maupun ganda. Pertandingan ini dilaksanakan serangkaian peringatan HAB dengan melibatkan antar instansi maupun internal Kemenag Kutim.

Selain lomba-lomba olahraga, Kemenag juga menggelar jalan santai beberapa waktu lalu dengan berbagai hadiah. Kegiatan tersebut juga dihadiri bupati Ismunanda dan sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutim beberapa waktu lalu. Peringatan HAB tahun ini, mengusung tema “Lebih Dekat Melayani Umat”

Selain Bupati, apel juga dihadiri Kepala Kemenag Kutim H Ambotang, pejabat setingkat esselon II, III dan IV lingkup Pemkab Kutim, perwakilan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Selain itu juga hadir Kepala Kantor Urusan Agama  (KUA) se-Kutim, tokoh Agama yang tergabung dalam lembaga keagamaan serta pelajar dari Madrasah Tsanawiyah Sangatta.

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Syaifuddin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Bupati Kutim Ismunandar selaku inspektur upacara mengatakan, agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Semangat dan motivasi keagamaan adalah sumber kekuatan dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan kedaulatan nasional dan menjaga keutuhan NKRI.

“Agama mendapatkan kedudukan terhormat dalam tata kehidupan masyarakat. Sehingga dijadikan sebagai salah satu sumber pembentukan hukum nasional,” tegasnya.

Berikutnya agama merupakan ruh kehidupan berbangsa dan telah sesuai dengan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagai falsafah dasar kehidupan bernegara yang tertuang pada pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar (UUD ) 1945.

Agama yang diyakini dan diamalkan oleh umatnya harus menjadi unsur pembentuk Nation and Character Building Bangsa Indonesia yang majemuk. Karena, sambungnya, seluruh umat beragama harus menyadari bahwa nilai agama merupakan unsur perekat integrasi nasional. Oleh karena itu dia mengimbau kepada seluruh jajaran Aparat Sipil Negara (ASN) Kemenag, agar senantiasa mengembangkan wawasan serta meningkatkan keterampilan dan kesigapan dalam bertugas.

“Jauhkan Ego sektoral, sektarianisme, dan sejenisnya dari lingkungan kerja. Bersikaplah sebagai agamawan sekaligus negarawan yang menempatkan kepentingan ummat dan bangsa di atas kepentingan pribadi serta kelompok. Agar menjadi pelayan publik yang dapat diandalkan,” pinta Lukman.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. ULANG TAHUN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA