"Listrik dan air bersih menjadi perhatian Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi , guna memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya".
Merdeka.com, Kutai Timur - Sejak dilantik Gubernur Kaltim Awang Froek Ishak pada 17 Februari 2016 lalu, pasangan Ismunandar dan Kasmidi Bulang yang memenangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kutim hingga sekarang, sudah banyak yang dilakukan duet pasangan ini. Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang telah memberikan amanah kepada keduanya untuk memimpin Kutim lima tahun ke depan.
Usai dilantik di Samarinda, dan begitu kembali ke Sangatta, ibukota kabupaten Kutai Timur, pasangan ini langsung melakukan gebrakan untuk mensukseskan visi dan misinya. Selain itu semua program pembangunan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kemudian menggelar Musrenbang (Musyawraah Rencana Pembangunan) di seluruh kecamatan yang langsung dihadiri bersama Wabup. Sejumlah kebijakan ditelurkan oleh Ismu-KB (sebutan Ismunandar dan Kasmidi Bulang). Seperti rutin menggelar rapat kabinet bertajuk “Coffe Morning” melibatkan seluruh SKPD membahas program kerja berikut solusinya yang digelar hingga sekarang ini.
Sejumlah kebijakan untuk kepentingan masyarakat juga telah dilaksanakan. Antara lain membuka trayek baru yang melayani warga hingga ke Pasar Induk Sangatta (PIS). Kemudian listrik dan air bersih tentunya menjadi perhatian duet pemimpin Kutim ini, guna memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya. Untuk itu Bupati dan Wabup dalam setiap kunjungan kerjanya selalu berupaya merealisasikan program dimaksud.
“Secara bertahap kebutuhan masyarakat seperti listrik dan air bersih akan dipenuhi melalui pelaksanaan program Desa Membangun dengan dana Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar per desa yang memiliki motto Gerbang Desa Madu (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri dan Terpadu),” kata Bupati Ismunandar dalam setiap kunjungannya.
Selain itu aspirasi masyarakat pedalaman juga didengar oleh Ismu-KB dengan mendukung pemekaran atau pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Kutai Utara (Kutara). Terus mendukung pengembangan sektor pendikan. Berkat dukungan itu pula, siswa Kutim banyak berprestasi hingga kancah nasional dan internasional. Termasuk prestasi di luar sekolah seperti yang ditorehkan Marching Band Gita Naranta Cemerlang (MB GNC) yang menjadi juara umum tingkat nasional di Bandung.
Bukan itu saja. Upaya pelestarian budaya tradisional juga tak kalah pentingnya. Untuk itu pada November 2016 lalu, Pemkab Kutim mendukung pelaksanaan pesta adat pelas tanah yang digagas Adat Kutai yang disaksikan dan diikuti oleh ribuan masyarakat Kutim. Pada bulan ini pula Bupati resmi melantik Irawansyah sebagai Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim untuk membantu pekerjaannya, baik secara administrasi maupun pengelolaan anggaraan dan keuangan.
Hingga akhir tahun 2016, Bupati dan Wabup didampingi istri masing-masing yakni Ny Encek UR Firgasih dan Ny Tirah Satriani telah mengunjungi ratusan desa yang tersebar di seluruh Kutim. Setiap kunjungannya, orang nomor satu dan dua di Pemkab Kutim ini selalu mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk mencanangkan program pembangunan yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Seperti pengembangan komoditi singkong gajah di Kecamatan Rantau Pulung. Komoditi ini diyakini dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Kutim selain kelapa sawit, padi sawah dan tanaman lainnya.
Yang membanggakan, saat perngatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 lalu, Pemkab Kutim mendapat kado istimewa. Yakni memecahkan rekor MURI melalui kegiatan bakar jagung dengan peserta terbanyak mencapai 5000 orang lebih. Kegiatan yang dipusatkan di kawasan folder Ilham Maulana ini cukup meriah dan bakal menjadi agenda rutin ke depan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Selama sebelas bulan memimpin Ismu-KB telah banyak melakukan gebrakan yang menuai keberhasilan nyata. Di antaranya sukses mengadakan listrik untuk beberapa kecamatan, yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Kemudian air bersih yang juga terus diusahakan untuk bisa dinikmati masyarakat desa.
Bahkan di kawasan pesisir Kutim, yakni Sangkulirang, sekarang masyarakat di sana sudah bisa menikmati terangnya lampu listrik selama 24 jam, yang sebelumnya hanya 12 jam saja. Hal ini berkat kerjasama Pemkab Kutim dengan PLN yang terus menjalin kerjasama dan bekerja keras mewujudkan keinginan masyarakat mengenai kebutuhan dasar tersebut.
Di kecamatan Muara Bengkal, Bupati Ismunandar juga telah meresmikan instalasi air bersih (IPA) untuk kebutuhan air minum yang layak bagi warga di pedalaman melalui PDAM. Hingga paling akhir sukses menyelenggarakan pesta demokrasi tingkat bawah yakni Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di 77 desa yang tersebar pada 17 kecamatan pada 20 Desember 2016 lalu. Dalam suasana yang tertib, aman dan kondusif.