"Kita sudah mengerahkan peralatan dan tenaga bekerjasama dengan semua pihak yang terkait, agar jalur kedua arah bisa normal," kata Aswandini.
Kutaitimur.merdeka.com - Curah hujan tinggi di Kutim serta tanah yang labil, membuat sebagian jalan maupun tanah sewaktu-waktu bisa longsor. Hal ini juga terjadi Selasa (13/9) lalu di kawasan jalan poros Sangatta - Rantau Pulung yang sempat tertutup aksesnya dari kedua arah.
Melihat kondisi yang memprihatikan seperti itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim langsung mengambil tindakan cepat, dengan memperbaiki jalan yang
longsor berkerjasama dengan perusahaan. Karena akses jalan Rantau Pulung - Sangatta dan sebaliknya merupakan salah satu urat nadi perekonomian masyarakat di daerah ini, sehingga perlu penyelesaian dengan cepat.
"Kita sudah mengerahkan peralatan dan tenaga bekerjasama dengan semua pihak yang terkait. Alhamdulillah semuanya cepat teratasi dan akses jalan sudah mulai normal," kata kepala DPU Kutim Aswandini Eka Tirta.
Dijelaskan, untuk menangani longsor tersebut, pihaknya menurunkan sejumlah alat berat termasuk mobil eskavator guna pembukaan jalur. Walaupun diakuinya pengerjaan hanya sebatas agar akses jalur tersebut kembali bisa digunakan dan belum melakukan perbaikan dengan skala berat. Yang terpenting adalah bagaimana jalur tersebut kembali bisa digunakan oleh masyarakat untuk beraktifitas dan berpergian.
Lebih jauh Aswan mengatakan, pihaknya tetap akan memperhatikan beberapa titik lainnya pada ruas jalur Sangatta menuju Rantau Pulung yang dianggap
rawan longsor. Namun diakui untuk melakukan perbaikan atau rehabilitasi pihaknya belum bisa melaksanakannya akibat kondisi keuangan yang defisit saat ini.
Sementara proyek pembangunan jalan poros Sangatta menuju Rantau Pulung sendiri sudah hampir memasuki tahap finishing atau 90 persen penyelesaian. Kondisi jalan sudah diaspal dan tinggal menyelesaikan 1 (satu) buah jembatan penghubung yang rencananya akan rampung pada bulan Desember nanti.
Dia meminta kepada Warga Sangatta hendak berpergian menuju Kecamatan Rantau Pulung diminta untuk berhati-hati. Pasalnya jalur yang menghubungkan Kecamatan Sangatta menuju Kecamatan Rantau Pulung mengalami longsor di beberapa titik. Terutama apabila hujan, dikhawatirkan peristiwa serupa bisa terjadi lagi.
Seperti diketahui, Selasa (13/9) lalu, akses jalan Sangatta - Rantau Pulung sempat putus total di kilometer 20, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan, baik roda 2 maupun roda 4. Beruntungnya kejadian tersebut tidak menimbulkan kecelakaan bahkan korban jiwa.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Kutim AKP Ramadhanil, saat dihubungi menuturkan bahwa untuk mengatasi putusnya jalur penghubung antara Kecamatan Sangatta menuju Rantau Pulung tersebut pihaknya sudah meminta bantuan dari pihak perusahaan untuk menurunkan alat berat.
Akibat jalur yang tidak bisa dilewati tersebut, masyarakat yang hendak menuju Sangatta atau sebaliknya terpaksa dialihkan melalui jalur poros Bengalon. Setelah dilakukan evakuasi dengan menggunakan alat berat dalam waktu 6 jam kemudian jalur ini bisa kembali digunakan walaupun hanya sebagian.
Meskipun belum mengetahui pasti penyebab terjadinya longsor, namun kondisi tanah yang labil ditambah lagi curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsor. Pihaknya tetap meminta masyarakat yang menggunakan jalur tersebut untuk tetap waspada, sebab diketahui masih ada 5 titik rawan longsor di sepanjang jalur Sangatta menuju Rantau Pulung tersebut.
Pasalnya jalur Sangatta menuju Rantau Pulung ini tidak hanya menjadi jalur penghubung kedua wilayah, namun juga sebagai jalur akses masyarakat menuju ke Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Muara Bengkal, Kecamatan Muara Ancalong dan Long Mesangat. Bahka akses sampai ke wilayah Utara Kaltim maupun Kaltara.