1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

IGI ingin ciptakan organisasi guru yang berkompeten

“Visi dan misi IGI sejalan dengan Pemkab Kutim yang mendukung penuh berkomitmen dalam pengembangan skill (keterampilan),” kata Aramsyah.

Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kutim bersama Asistem Kesra Kutim Mugeni dan Kabag Humas Muchtar berfoto bersama usai memaparka program kerja. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 12 Desember 2016 05:08

Merdeka.com, Kutai Timur - Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kutim ini menciptakan guru yang professional di bidangnya. Guna mewujudkan cita-cita tersebut, IGI menjalin kerjasama dan bersinergi dengan Pemkab Kutim, lantaran salah satu program pemerintah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Visi dan misi IGI sejalan dengan Pemkab Kutim yang mendukung penuh berkomitmen dalam pengembangan skill (keterampilan) dan kualitas guru dalam kelas. Tidak hanya itu ada beberapa cara proses pendekatan ke murid lewat cara pengajaran di kelas oleh guru dengan sistem pengajaran yang nyaman,” kata Ketua IGI Kutim Aramsyah ketika bertemu dengan awak media.

Ia didampingi Wakil Ketua Umum IGI Pusat Imam Wahyudi, Asisten Kesra Sekkab Mugeni, Kepala Bagian Humas Muchtar, dan beberapa pengurus IGI.

Menurut Aramsyah fokus utama organisasi yang dipimpinya dalam waktu dekat ini yakni memperhatikan kualitas guru dalam hal pengembangan kompetensi mengajar di kelas. IGI membentuk ikatan guru mata pelajaran dan ada beberapa hal teknis seperti cara mengajar guru di dalam kelas.

Aramsyah menambahkan IGI juga akan bergerak cepat yaitu dalam waktu 5 tahun, menggaet anggota dengan target sebanyak 5 ribu anggota. Pihaknya ingin keberadaan IGI juga memiliki manfaat bagi pribadi guru maupun masyarakat serta organisasi.
 
“Jumlah tenaga guru di Kutai Timur berjumlah 6.500 orang yang tersebar di kota dan pedalaman, kami terus berlomba untuk menarik anggota yang mau bergabung dengan IGI untuk bersama dalam priotitas pokok mencerdaskan kehidupan bangsa,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum IGI Pusat Imam Wahyudi. Menurutnya keberadan IGI sama sekali tidak berbenturan dengan organisasi guru seperti PGRI. Walaupun banyak yang bertanya apa perbedaan IGI dengan PGRI.

“Intinya IGI dan PGRI tidak ada perbedaan. Keduanya sama-sama perkumpulan guru yang diisi tenaga pengajar berkompeten dan dibentuk sesuai dengan UU (undang-undang) tenaga guru dan dosen,” jelas Imam.

Dikatakan, anggota yang mendaftar gratis dan tidak dipungut biaya. IGI tidak menarik sepersen pun rupiah setiap bulan. Hanya uang pendaftaran pertama kali saja untuk beban administrasi anggota sebesar Rp 50 Ribu sebagai tanda jadi dan sukarela. Total anggota IGI seluruh Indonesia yang tersebar di beberapa daerah sudah mencapai 25 Ribu orang. IGI juga mendapatkan dana corporate social responcibility (CSR) dari beberapa perusahaan untuk mendukung guru. Salah satunya kegiatan Teacher Center yaitu sebuah wadah pelatihan guru.

Sementara itu, Mugeni mewakili Bupati Kutim mengaku akan mendukung program yang diusung oleh IGI, termasuk upaya menambah anggota baru berjumlah 150 orang. Dia sepakat ke depan organisasai profesi ini dapat merangkul banyak anggota guru yang siap bergabung.

“Ketika anggota sudah bergabung saya harapkan IGI serius bekerja mengedepankan tanggung jawab. Tidak ada unsur politik dan semua merapatkan barisan untuk kemajuan IGI,” pungkasnya.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA