“Kami menghimbau warga tetap waspada dan terus memberikan pengajaran kepada anak-anak sesuai ajaran Islam yang sebenarnya,” kata Ambo Tang.
Merdeka.com, Kutai Timur - Penafsiran atau pemahaman yang salah tentang suatu agama oleh para penganutnya, biasanya malah akan menciptakan gerakan radikal yang membahayakan. Tidak hanya berbahaya bagi penganut agama yang sama maupun pemeluk agama lain. Melalui tindakan brutal atau terorisme.
Dengan alasan tersebut, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kutim Ambo Tang mengimbau kepada segenap umat Islam dan agama lainnya untuk tetap berpegang pada kebenaran agamanya masing-masing. Sehingga tidak menyimpang dan melahirkan aliran-aliran radikal yang salah dengan mengatasnamakan agama.
“Kami menghimbau seluruh warga (Kutim) untuk tetap waspada dan terus memberikan pengajaran kepada anak-anak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya,” kata Kepala Kemenag Kutim Ambo Tang.
Ambo mengatakan di Indonesia selalu dihantui aliran-aliran yang keras. Contohnya seperti kejadian peledakan bom di gereja di Samarinda atau kelompok yang berani mengkafirkan orang tuanya. Ambo menyebut, orang-orang dengan aliran seperti itu bukanlah aliran Islam sebenarnya. Sehubungan hal itu, Kemenang secara berkelanjutan terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama sesuai dengan perannya. Yaitu dengan menuntun masyarakat untuk mengikuti agama yang benar.
“Mari kita waspadai aliran keras itu supaya tidak berkembang. (Pencegahan) itu menjadi tugas kita semua, jadi dimohon pula kepada orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak kita ajaran (agama) yang benar-benar sesuai dengan Alquran dan Hadist,” pintanya dalam acara wisuda santri TP/TPA dan pelantikan pengurus DPK BKPRMI Kecamatan Sangatta Utara, di Ruang Akasia, Gedung Serba Guna, Sangatta Utara, pekan lalu.
Seluruh umat muslim diminta untuk senantiasa memakmurkan masjid. Tak hanya orang tua, namun juga anak-anak dan remaja. Dia berharap anak-anak penghafal Alquran bisa menjadi imam masjid di kemudian hari.