“Kita ingin pelaku tim kesenian tradisional juga ikut mensosialisasikan bahaya narkoba di tengah masyarakat,” kata Herlang.
Merdeka.com, Kutai Timur - Gerakan Anti Narkotika (Granat) Kutim terus berupaya membantu pemerintah dan masyarakat mencegah peredaran obat terlarang dan bahaya narkoba. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat ikut berperan aktif memerangi narkoba tersebut.
Agar sosialisasi ini cukup menarik, Granat menampilkan kesenian tradisional Kuda Lumping. Upaya ini dilakukan, lantaran kesenian tradisional ini banyak disenangi masyarakat. Melalui kesenian, diselipkan pesan-pesan moral agar masyarakat bisa menjahui narkoba.
“Kita sengaja menampilkan kesenian Kuda Lumping, untuk menarik minat masyarakat. Kita ingin pelaku tim kesenian tradisional juga ikut mensosialisasikan bahaya narkoba di tengah masyarakat,” kata Ketua Granat Kutim Herlang Mappatiti.
Selain sosialisasi bahaya narkoba, penampilan tim kesenian Kuda Lumping ini juga untuk memeriahkan HUT ke-72 Kemerdekaan RI. Kegiatan yang digelar di Taman Bersemi, Sangatta Utara, Kutai Timur ini mendapat sambutan antusias masyarakat.
Penampilan kesenian tradisional kuda lumping yang disaksikan ribuan masyarakat ibukota Sangatta. Acara ini turut disaksikan Bupati Kutai Timur Ir H Ismunandar MT dan isteri sekaligus Wakil Ketua DPRD Kutim Hj Encek UR Firgasih SH. Bupati beserta istri mengaku sangat mendukung dan memberikan apresiasi positif pada kegiatan yang diprakarsai Granat Kutim tersebut.
Bupati Kutim H Ir Ismunandar MT mengatakan sangat mendukung keberadaan Granat, karena bersama pemerintah terus berupaya memerangi narkoba yang semakin menyerang generasi muda saat ini.
“Seluruh warga Kutim, mari kita jauhi dan perangi narkoba. Jaga anak-anak dan anggota kelurga dari bahaya narkoba,” seru Ismu.
Terpisah Wakil Ketua DPRD Kutim Ence UR Firgasih, mengatakan hiburan seni dan budaya Kuda Lumping merupakan wujud pelestarian budaya tradisional dan seni nusantara. Sudah selayaknya paguyuban yang ada di Kutim melestarikan budaya tradisional ini, lantaran sebagai warisan budaya nusantara.
“Artinya banyak ragam cara untuk memaknai arti kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 tahun. Salah satunya melalui seni budaya,” sebut istri bupati.
Selain hiburan kesenian tradisional Kuda Lumping, panitia turut menyuguhkan hiburan artis dalam menyemarakan event tersebut. Selama pagelaran berlangsung masyarakat antusias menonton hiburan yang disuguhkan. Pada kesempatan ini Firga, panggilan akrab Ketua PKK Kutim yang juga menjabat Bunda PAUD turut menyumbangkan kostum untuk pagelaran Kuda Lumping tersebut.