Warga diminta terus dukung rock art Sangkulirang menangkan API

Merdeka.com, Kutai Timur - Gaung rock art Sangkulirang ikut di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2017, sudah menggelora ke berbagai lapisan masyarakat. Bupati Kutim Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang terus mengajak kepada warga masyarakat untuk mendukung rock art Sangkulirang, agar bisa menang di ajang API tersebut.

Orang nomor satu di Kutim ini, setiap melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah, selalu mengajak masyarakat ikut mengirimkan SMS ke nomor yang sudah ditetapkan panitia, guna mendukung rock art Sangkulirang tersebut. Rock Art Sangkulirang dengan lukisan telapak tangan prasejarah, memiliki keunikan tersendiri. kekayaan karst Kutim ini menjadi potensi wisata sejarah yang eksotik dan sayang apabila tidak diketahui masyarakat luas.

Kampanye untuk mendukung Sangkulirang Rock Art di ajang API ini juga disampaikan oleh orang nomor satu di Pemkab Kutim ini dalam acara halal bihalal di Kecamatan Karangan, Minggu (9/7) lalu. Dia meminta perangkat kecamatan, perangkat desa terutama masyarakat terus mengirimkan sms (short messages service) mendukung Sangkulirang Art Rock.

“Mengapa dikatakan Sangkulirang Rock Art, padahal gua karst berada di Karangan? Mungkin dulunya dalam perjalanan wilayah gua Karst masih masuk di wilayah Sangkulirang, sebelum adanya kecamatan Karangan. Apapun itu yang penting sebagai wujud dukungan mari kirimkan sms sebanyak-banyaknya,” tambah Bupati.

Caranya yakni dengan mengetik API (spasi) 3A kemudian dikirim ke nomor 99386 berlaku untuk semua operator. Jika melalui internet bisa juga dengan mengunjungi website www.anugerahpesonaindonesia.com hingga Sangkulirang Rock Art menang polling. Bupati Ismunandar mengungkapkan apabila Sangkulirang Rock Art juara API, maka dengan sendirinya keberadaannya dapat dikenal hingga mancanegara.

“Kalau sudah demikian otomatis sarana di sekitar dapat ditingkatkan dan membuka lapangan pekerjaan. Sekaligus juga mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata,” tutup Ismunandar.