Pernah di bekas transmigran, Posyandu Dahlia ikuti lomba se-Kaltim

Merdeka.com, Kutai Timur - Perjuangan Posyandu Dahlia untuk menjadi eksis dan mampu menyisihkan Posyandu lainnya di Kutim sehingga menjadi juara, tidaklah mudah. Sejumlah pengurus maupun pembimbing terus berusaha maksimal agar keberadaan Posyandu itu tetap eksis dan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Sekarang, pengurusnya boleh berbangga hati. Demikian juga pembinanya dan masyarakat kecamatan Rantau Pulung turut merasakan manfaat keberadaan Posyandu Dahlia tersebut. Kini, Posyandu Dahlia tak lagi menempati bekas rumah eks transmigran, namun telah memiliki lokasi sendiri yang cukup representative.

Menurut Wakil IV Ketua TP PKK Kutim, dr Yuwana, Posyandu Dahlia berdiri sejak 1988 silam. Dulu pernah menempati ruangan bekas transmigrasi, sehingga kondisinya memang terbatas. Kemudian pada tahun 2016 mendapat hibah tanah dari desa dan memperoleh Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 30 juta. Selain itu juga mendapat bantuan dana CSR (corporate social responcibility) dari KPC Rp 150 juta.

Melalui dana tersebut, kemudian dibangunlah sebuah Posyandu yang representative dan sekarang ditempati. Poyandu Dahlia memberikan pelayanan kesehatan bagi bayi balita, ibu, gizi, KB dan telah berintegrasi dengan PAUD serta Posyandu Lansia. Selain itu kader Posyandu Dahlia juga aktif dalam UP2K (usaha peningkatan pendapatan keluarga) dan juga pengelolaan Toga (tanaman obat keluarga).

Dijelaskan Yuwana, secara teknis, Posyandu Dahlia dalam pembinaan lintas sektor yaitu Diskes, BPPKB, BPM PD dan TP PKK. Dengan ikutnya Posyandu Dahlia mewakili Kabupaten Kutim diharapkan menjadi motivasi untuk memajukan Posyandu dalam melayani masyatakat. Menjadi contoh untuk posyandu lainnya, khususnya di Kecamatan Rantau Pulung dan yang ada di Kabupaten Kutim pada umumnya.


Setelah melalui rangkaian tahap penilaian oleh tim penilai dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk lomba Posyandu desa, kampung dan kelurahan tahun 2016, Posyandu Dahlia Desa Tepian Makmur, Kecamatan Rantau Pulung terpilih mewakili Kabupaten Kutim. Tim penilai berkunjung ke Kantor Desa Swarga Bara Sangatta Utara pada Selasa (25/10).

Pada tahap penilaian, Kutim termasuk tiga besar kabupaten yang lolos verifikasi. Drs Sihabudin dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Kaltim menjadi Ketua Tim Penilai. Didukung anggota tim seperti dari Diskes Provinsi Kaltim Edy Gunawan, TP PKK Provinsi Kaltim Asmarani, BPPKB Drs Sarbani, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Leny Sulastri.

Kedatangan tim penilai langsung disambut oleh Wakil Ketua IV TP PKK Kutim dr Yuwana SK MSi beserta perwakilan pokja-pokja, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutim, Perwakilan Bappemas, BPPKB, Camat Rantau Pulung, Kapolsek Rantau Pulung, Babinsa, TP PKK Kecamatan dan Desa, tokoh masyarakat  serta kader Posyandu.

Pada kesempatan itu, Yuwana mengucapkan selamat datang kepada tim penilai lomba Posyandu tingkat Provinsi Kaltim. Dia menjelaskan bahwa Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya bersumber daya masyarakat yang dikelola oleh, dari, dan untuk masyarakat. Dia menganggap Posyandu Dahlia berhak mewakili Kabupaten Kutim setelah berhasil menyisihkan posyandu lainnya.

Kepala Desa Tepian Makmur Muanam saat itu mengatakan Posyandu Dahlia merupakan  pusat pelayanan kesehatan dasar dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat. Posyandu Dahlia berintegrasi dalam pelayanan bagi bayi balita dan lansia.

“Posyandu Dahlia juga telah memiliki banyak prestasi diantaranya  juara I lomba Posyandu tingkat Kecamatan Rantau Pulung, juara I posyandu tingkat Kabupaten Kutim, juara I lomba penyuluhan kader posyandu Kabupaten Kutim, juara I lomba balita sehat Kecamatan Rantau Pulung, dan juara II lomba balita sehat Kabaupaten Kutim,” katanya.

Dia berharap Posyandu Dahlia bisa bermanfaat untuk masyarakat dan bisa terus meningkatkan kualitas pelayanannya bagi kemajuan desa Tepian Makmur dan Kecamatan Rantau Pulung pada umumnya.