“Santunan kepada mantan anggota tentara dan janda tentara diberikan karena telah mendedikasikan hidupnya guna keutuhan NKRI,” kata Setyo Wibowo.
Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan hari juang Kartika di Kutim, Kamis (15/12/2016) kemarin, ditandai dengan penyerahan tali asih kepada veteran dan warakawuri atau janda TNI. Tali asih diserahkan simbolis bergantian oleh Dandim 0909 Sangatta Letkol inf Setyo Wibowo, Bupati Kutim Ismunandar, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Mulyan Budiarta, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko dan Wakil Ketua DPRD Kutim Yulianus Palangiran.
“Santunan kepada mantan anggota tentara dan janda tentara diberikan karena telah mendedikasikan hidupnya guna keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Dandim 0909 Sangatta Letkol inf Setyo Wibowo usai pelaksaan upacara yang di lapangan Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi.
Adapun penerima tali asih untuk veteran antara lain Sukarno, Merang Udau, Badjuk, Apui Juk dan Teni Bilung. Kemudian kepada warakawuri atau istri dari almarhum Jamir Domu, Sariman, Suherno, Juardi dan terakhir Ahmad Sudiono.
Sebelum penyerahan tali asih, digelar apel upacara yang dipimpin langsung Dandim 0909/Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo. Pada kesempatan itu, Dandim membacakan sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Darat Jendreal TNI Mulyono. Dalam amanatnya, dia sangat bersyukur karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI AD masih tinggi. Kepercayaan ini adalah tanggung jawab besar yang harus dipertahankan.
“Kita sadari masih banyak tindakan anggota TNI AD yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk itu kita bertekad selalu membenahi diri dan meningkatkan kualitas pengabdian. Mohon doa restu agar tekad pengabdiaan TNI AD kepada masyarakat Bangsa dan Negara senantiasa berada pada arah yang benar,” tutupnya.
Apel yang dimulai dengan inspeksi barisan oleh inspektur upacara ini dihadiri Bupati Ismunandar, Wakil Bupati Kasmidi Bulang didampingi Ny Tirah Satriani, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), Wakil Ketua DPRD Kutim Yulianus Palangiran dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Dijelaskan, hari Juang Kartika dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Dirangkai dengan syukuran dan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Sebagai refleksi jati diri TNI yang merupakan tentara rakyat, pejuang, professional dan tentara nasional yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat.
“Mengedepankan kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di atas segala-galanya,” kata Mulyono.
Selain sebagai sarana introspeksi diri juga sebagai bentuk pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat atas pembangunan kekuatan yang telah dilaksanakan yang senantiasa tumbuh, berkembang dan berjuang bersama untuk kepentingan rakyat Indonesia. Dijelaskan bahwa kekuatan TNI yang didukung oleh rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta. Melibatkan seluruh potensi bangsa untuk ikut serta membela NKRI.
Apel kali ini mengusung tema “Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI Rakyat Guna Mewujudkan Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”. Ditutup dengan penyerahan tali asih kepada veteran dan warakawuri atau janda TNI.