1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

45 Offroader meriahkan Kejurda, sekaligus perebutkan piala bupati

“Kami berharap Kejurda offroad berjalan lancar, tanpa accident (kecelakaan), sehingga kita bisa menyelenggarkaannya lagi," kata Kasmidi.

Wabup Kasmidi Bulang didamlingi Ketua panitia Agiel Suwarno dan Sekda Irawansyah mengibarkan bendera start sebagai tanda dimulai kejurda offroad seri III sekaligus memperebutkan piala bupati Kutim 2016. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 04 November 2016 08:45

Merdeka.com, Kutai Timur - Suasana di kawasan Bukit Pelangi, pada akhir pekan 29 Oktober lalu cukup ramai. Di kawasan itu dipenuhi kendaraan roda empat dobel garden. Mereka melintasi lokasi yang sudah dibuat untuk memperebutkan piala bupati Kutim, sekaligus Kerjuaraan Offroad seri III tahun 2016.

Acara itu, diawali dengan seremoni di dilakukan di kantor bupati dan dibuka Wakil Bupati (Wabup) Kamidi Bulang, yang sekaligus selaku Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kaltim. Start ditandai dengan pengibaran bendera start.

Pada acara seremoni itu, juga hadir Ketua Panitia yang juga Ketua Indonesia Offroad Federation Kutim (IOF) Agiel Suwarno, Sekretaris Kabupaten Irawansyah dan sejumlah jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD), di Halaman Kantor Bupati, (29/10) lalu.

Pada kesempatan itu, Wabup Kasmidi Bulang menyapaikan permintaan maaf atas ketidak hadiran Bupati Kutim dikarenakan sedang menghadiri undangan Gubernur dan Kapolda Kaltim di Samarinda.

“(Namun) Kami berharap Kejurda offroad seri III ini bisa berjalan lancar, aman dan tanpa accident (kecelakaan), sehingga kita dapat menyelenggarkaannya lagi dengan level yang berbeda 2017 mendatang," ujarnya.

Kasmidi menjelaskan bahwa kejurda kali ini semata-mata untuk pengembangan pontesi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi. Mengingat offroad bukan hanya membutuhkan keahlian namun juga teknologi yang saling menunjang. Penyaluran hobby diajang resmi seperti ini diharapkan menjadi program positif, guna menghindarkan generasi muda dari prilaku negatif seperti narkoba dan sebagainya.

"Pemerintah akan men-support dan kita agendakan rutin untuk seri kejurda. Jika sirkuitnya layak, maka akan kita kembangkan dan kita permanenkan sebagai lokasi offroad dan sekaligus bentuk pembinaan. Saya yakin dengan berkembangnya olahraga ini akan mencetak orang handal dan berprestasi. Kuncinya adalah bagaimana pemerintah terus membuka ruang dan gerak kepada semua olahraga dan pelakunya untuk berkrestasi,” sebut Kasmidi.

Ketua Panitia yang juga Ketua IOF Agiel Suwarno melaporkan, ada 9 rintangan yang disediakan untuk memincu adrenalin para peserta lomba, yang kebanyakan banyak dari luar Kutim.

"Ada 45 peserta berasal dari Kota Bontang, Samarinda, Balikpapan dan Paser serta Kutim sendiri. Untuk arena, panitia telah membuat 9 SS. Mengenai tingkat kesulitan atau track diyakini cukup membuat peserta tertantang dan menggila, melalui jalur yang dibuat oleh orang yang telah memiliki lisensi dan sertifikasi," kata Agiel yang juga menjelaskan bahwa kejurda diselenggarakan sekaligus untuk memeriahkan HUT Ke 17 Kabupaten Kutim.

Dijelaskan Agiel, jalur yang dibuat tidak main-main. Untuk sukses meraih juara, peserta harus menaklukkan jalur di sirkuit ini. Para offroader bukan hanya membutuhkan kecepatan mobil, namun juga dibutuhkan kemampuan serta keterampilan mengendarai mobil double gandan yang mumpuni. Terlebih kesulitan jalur sengaja dibuat, karena kejurda yang dilaksanakan di Kutim merupakan lanjutan seri I dan II atau final.

“Semua jalur memiliki tingkat kesulitannya masing-masing. Sehingga mobil dan penggedara harus saling mendukung. Selain mobil yang handal, juga dibutuhkan kemampuan offroader. Mengingat jalur yang dibuat masing-masing ada tantangannya. Mulai gubangan lumpur, jumping, serta kemiringan gunung hingga 90 derajat,” jelasnya.

Waktu tercepat dalam melewati jalur akan menjadi penilaian. Termasuk bagimana peserta tetap mampu berada di lintasan. Mengenai batas-batas sirkuit, sambungnya, maka akan dikenakan pengurangan nilai.

Menurut anggota DPRD Kutim ini, kejurda seri I sebelumnya dilaksanakan di Samarinda, lalu Balikpapan dan sekarang di Kutim. Untuk di Kutim terbagi atas 4 kelas yaitu FFA extreme 4000 cc sebanyak 10 mobil. Under 1000cc 16 mobil, upper 1000cc berjumlah 15 mobil, dan eksekutif sebanyak 4 mobil. SCS atau jalur sebanyak 9. Dua diantaranya merupakan jalur yang wajib dilalui, sisanya boleh dipilih. Agiel menyebut jika penyelenggaraan kejurda di Kutim sukses, maka besar kemungkinan Kutim menjadi tuan rumah event Kejurnas mendatang.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. Olahraga
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA