1. KUTAI TIMUR
  2. PROFIL

Irang Awai, pembuat dan pemain Sape dapat penghargaan maestro seni

“Selama saya hidup, selama itu pula saya akan terus melestarikan musik tradisional yang diwariskan dari leluhur saya,” kata Irang.

Irawang Awai (dua dari kiri) foto bersama Mendikbud Muhadjir Effendy usai menerima penghargaan denagn penerima pengharhargaan lain . ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 01 Oktober 2017 09:39

Merdeka.com, Kutai Timur - Selain Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), juga ada seorang warga Kutim yaitu Irang Awai dari Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, mewakili Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan penghargaan untuk kategori Maestro Seni Tradisi, di ajang  penerima Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi 2017.

Irang dianggap berjasa melestarikan bidang budaya sebagai penyair dalam bahasa Kayan Nak Long. Selain itu juga dinilai aktif sebagai pemain dan pembuat alat musik tradisional Sape.


Usai menerima penghargaan dari Mendikbud, pada Kamis (28/9) malam, Irang mengaku sangat bangga dan terharu atas penghargaan yang diterimanya. Sebab, apa yang dilakukannya selama ini hanya merupakan kegiatan tradisional dan budaya yang ada di desanya.   

“Selama saya hidup, selama itu pula saya akan terus melestarikan musik tradisional yang diwariskan dari leluhur saya,” kata Irang bersemangat.

Irang yang mahir memainkan alat musik Sape ini mengatakan tak ada kata menyerah untuk terus melestarikan kebudayaan tradisional. Dia menyebut hampir seluruh perhatiannya dituangkan untuk melestarikan musik dan seni pembuatan alat musik tradisional.

Irang yang lahir di Kutai, Kaltim pada 1955 silam ini juga dikenal tak hanya mahir memainkan Sape, namun dia juga piawai memainkan sejumlah alat musik khas Dayak lainnya. Seperti seruling, kadire dan kulintang. Selain membuat alat music Sape sekaligus memainkannya, Irang juga sangat pandai menciptakan syair-syair indah untuk didendangkan sebagai lagu dalam bahasa Dayak Kayan Nak Long.

Bupati Kutim Ismunandar juga mengapresiasi atas prestasi yang diterima oleh Irang Awai. Apalagi penghargaan yang diterima adalah untuk perorangan. Artinya sosok Irang Awai memang seorang yang memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian budaya warisan nenek moyang.

“Semoga setelah ini akan banyak insan dan budayawan lain yang bersemangat berkontribusi melestarikan kebudayaan tradisional kita di Kabupaten Kutim. Hingga pada akhirnya menjadi maestro seni di masa datang,” harap Ismu dan diaminkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Iman Hidayat.



(AJ/AJ)
  1. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA