"Kegiatan ini juga untuk mencegah, mewaspadai dan membendung serta melawan radikalisme,” kata Ismunandar.
Merdeka.com, Kutai Timur - Kutai Timur yang banyak memiliki keaneka ragam etnis, bahkan digelari Indonesia mini, diharapkan tetap saling menghargai satu sama lainnya. Guna menjaga kondusifitas di tengah masyarakat yang majemuk tersebut, Pemkab bersama jajaran Polres Kutim, Selasa (15/11) kemarin menggelar ‘apel kebhinekaan cinta damai’ di halaman Polres Kutim.
Apel kebhinekaan cinta damai ini diikuti berbagai elemen masyarakat, tokoh agama, maupun organisasi kemasyarakat yang ada di wilayah Kutai Timur. Apel ini juga dikaitkan memperingati hari Pahlawan ke-71 tahun 2016.
Apel ke-Bhinekaan kali ini mengusung tema "Melalui Hikmah Hari Pahlawan Ke 71 tahun 2016 kita Tingkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Guna Mewujudkan Kesatuan dan Kesatuan NKRI yang Kokoh". Bertindak selaku inspektur upacara adalah Bupati Kutim Ismunandar.
Apel dihadiri Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Ketua DPRD Kutim Mahyunadi, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, Kasdim 0909 Sangatta Mayor Inf Syawaludin, Danlanal Sangatta Letkol laut (P) Mulyan Budiarta, Asisten Pemerintahan Umum Sekretaris Kabupaten Syafruddin, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Kabupaten Edward Azran, para Camat se-Kutim, para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pimpinan organisasi masyarakat.
Bupati mengatakan pelaksanaan apel ini bukan sekedar upacara bersama atau seremonial semata, namun merupakan wujud kebersamaan dan kerjasama serta sinergitas dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Serta menjadi kiprah bersama dalam menanggulangi bencana maupun dalam mengatasi masalah dan gejala sosial yang terjadi di wilayah Kutim.
"Kegiatan ini juga usaha untuk mencegah, mewaspadai dan membendung serta melawan radikalisme, terorisme dan narkoba bukan hanya tugas aparat keamanan dan pemerintah, tetapi membutuhkan peran serta dan partisipasi seluruh pihak serta elemen yang ada di wilayah Kutim. Karena hanya dengan kebersamaan dan sinergitas yang kuat serta antara negara dan masyarakat radikalisme, terorisme dan narkoba akan sulit berkembang di wilayah Kutim ini," kata Ismunandar.
Bupati mengingatkan kepada semua pihak agar tetap menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, semangat Bhineka Tunggal Ika serta mewujudkan janji suci untuk selalu memperjuangkan dan mempertahankan NKRI. Demi menciptakan kondisi bangsa yang kondusif menghadapi era globalisasi, pengaruh dan tekanan yang datang dari politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan.