1. KUTAI TIMUR
  2. PROFIL

Sempat flu dan pilek, jamaah haji tertua di Kutim mampu tunaikan ibadah dengan baik

“Alhamdulilah, ayah saya tetap sehat mulai berangkat hingga kembali ke tanah air. Syukur ayah mampu tunaikan seluruh prosesi ibadah," kata Nuning

Jamaah haji Kutim ketika tiba di masjid Agung, Sangatta Utara, disambut hangat dan isak tangi keluarga. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 15 September 2017 10:10

Merdeka.com, Kutai Timur - Meski usianya sudah berkepala delapan, namun tak menghalangi bagi Djabrusman Kasrun Abdullan (86) untuk menunaikan ibadah haji dengan baik dan tertib. Bahkan lelaki yang sudah cukup tua bagi kebanyakan jamaah haji, namun Djabrusman tetap memiliki semangat tinggi untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

Ketika menunaikan ibadah haji tahun 2017 ini, dia diampingi purinya  Nuning Marsito. Menurut Nuning, selama berada di tanah suci, ayahnya sehat selalu dan mampu menjalankan rangkaian ibadah sendiri. Dia hanya mendampingi saja, sedangkan seluruh ibadah dilakukan ayahnya.

“Alhamdulilah, ayah saya tetap sehat mulai berangkat hingga kembali ke tanah air. Saya bersyukur, ayah mampu melaksanakan seluruh prosesi ibadah haji sendiri,” kata Nuning.

Djabrusman bersama 172 jamaah lainnya sudah kembali ke Sangatta pada Rabu (11/9) lalu, setelah sekitar 40 hari menunaikan ibadah haji di tanah Suci Makkah. Bahkan lelaki tersebut terkesan cukup sehat dan semangat. Ketika sampai di masjid Agung, Sangatta, ia bersama ratusan jamaah haji lainnya mendapat sambutan hangat dari pemerintah dan sanak family dengan isak tangis serta haru lantaran lama tak bersua.

Meski sempat diserang flu ketika di Madinah dan akan menuju ke Makkah, namun tidak menghalanginya melaksanakan serangkaian ibadah selama di tanah suci Makkah. Pihaknya bersyukur, apa yang dialaminya bersama ayah serta rombongan jamaah haji Kutim, semuanya berjalan lancar.

Menurut Nuning, jika sesuai daftar tunggu, ayahnya berangkat tahun 2021 mendatang. Namun karena ada kebijakan pemerintah, Djabrusman yang berfrofesi sebagai petani dan tinggal di Gang Dayung I, Teluk Lingga, Sangatta Utara ini, memperoleh kesempatan berangkat haji tahun 2107 ini. Alasannya, usianya sudah lanjut sehingga mendapat prioritas berangkat lebih cepat.

“Terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberikan kesempatan kepada kami yang lanjut usia untuk menunaikan haji, yang seharusnya berangkat haji tahun 2021. Saya tidak menyangka bisa berangkat haji bersama anak saya tahun ini,” tambah Djabrusman.


Menurut Nuning, dia mengaku senang melihat ayahnya mampu menunaikan prosesi ibadah haji. Mulai wukuf, tawaf lalu Syai dan ibadah lainnya. Meski sempat terserang batuk dan pilek, namun secara keseluruhan ayahnya dalam kondisi sehat.

(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA