“Pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui penerapan tujuh prinsip PMI merupakan investasi jangka panjang,” kata Mahyunadi.
Merdeka.com, Kutai Timur - Guna menjali silaturahmi dan mengaplikasikan berbagai teori, pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kutai Timur menggelar kemah bhakti. Kegiatan yang diikuti ratusan peserta dan sebagian besar remaja dan pelajar ini sekaligus memperingati HUT PMI ke-71.
Kemah tersebut dipusatkan di area perkemahan Kantor Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, di jalan Soekarno-Hatta, Sabtu (17/9) lalu. Kemah yang berlangsung selama tiga hari itu dibuka Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Mahyunadi.
Kepada peserta kemah, Mahyunadi mengatakan saat ini Indonesia mengadalkan Sumber Daya Alam (SDA) dalam menjalankan roda pemerintahan. Akibatnya sejak reformasi, Indonesia menjadi negara yang konsuntif dan cenderung tidak produktif. Belum bisa menghasilkan teknologi bahkan terlihat hanya bisa menjual SDA dan selalu mengkonsumsi produk negara lain.
“Maka dari itu, aplikasikan tujuh prinsip PMI dengan baik. Karena bukan tidak mungkin akan tercipta manusia yang handal dan mandiri di bidangnya. Pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui penerapan tujuh prinsip PMI merupakan investasi jangka panjang,” kata Mahyunadi.
Pengkaderan yang dilakukan PMI, lanjut Unad, sapaan akrab Mahyunadi, melalui PMR (Palang Merah Remaja) harus bisa maksimal memanfaatkan kesempatan. Sehingga bisa meningkatkan SDM dengan pola pikir berkualitas. Sekaligus selalu menanamkan sifat kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan. Pada akhirnya mampu menjadi generasi yang baik.
“Jadilah manusia berkualitas, generasi produktif dan memiliki jiwa inovatif dan bisa menjadi pemimpin yang baik pula di masa mendatang,” pinta Unad.
Kemah Bhakti 7 Prinsip PMI kali ini mengusung tema “Pengabdian Sejak Dini Untuk Generasi Berkemanusiaan Dimasa Datang” diikuti lebih dari 800 peserta. Mulai PMR tingkat SD, SMP dan SMA, dari Kecamatan Teluk Pandan, Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon, Kaubun dan Kecamatan Muara Wahau.
Untuk diketahui tujuh Prinsip PMI yakni kemanusiaan (humanity), kesamaan (impartiality), kenetralan (neutrality), kemandirian (independence), kesukarelaan (voluntary service), kesatuan (unity) serta kesemestaan (universality).
TERAPKAN TUJUH PRINSIP
Di sela-sela padatnya kegiatan, Bupati Ismunandar menyempatkan diri menengok kegiatan kemah bhakti PMI. Orang nomor satu du Kutim yang juga sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kutai Timur (Kutim), memperhatikan seluruh kegiatan kepalang merahan di daerah ini.
Begitu tiba kembali di Sangatta, setelah melaksanakan urusan kedinasan diluar kota, Bupati lantas menyempatkan waktunya untuk mengunjungi sekaligus meninjau pelaksanaan kemah dimaksud.
Kedatangan mantan Sekretaris Daerah Kutim ini, disambut pengurus PMI Kutim Wilhelmus Wio Doi beserta panitia pelaksana. Pada kesempatan itu, Ismu langsung disuguhi penampilan juara pentas seni (pensi) di event kemah dimaksud. Ismu terlihat sangat menikmati penampilan dua sekolah yang menjadi juara dan runner up pensi tersebut.
“Penampilannya sangat bagus. Tetapi yang terpenting semoga pemahaman terhadap tujuh prinsip PMI bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari,” harap Ismu sebelum meninggalkan lokasi perkemahan untuk meninjau kebakaran di Kecamatan Bengalon.