1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

Film “Diary of Sara” sosialisasikan informasi dan bahaya HIV/AIDS

“Jangan sampai terjadi lagi dan tentunya kita semua menjadi faktor penggerak untuk memberikan penyuluhan pada masyarakat,” jelas Irawansyah.

Sekda Irawansyah, Dandim Letkol Inf Setyo Wibowo, Kapolres AKBP Rino Eko, anggota DPRD Harpandi dan sejumlah pejabat lainnya ketika nonton bareng film 'diare of sara' di Gedung Serba Guna Bukit Pelangi. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 22 Desember 2016 08:30

Merdeka.com, Kutai Timur - Untuk memperingati hari AIDS sedunia, yang bertepatan pada 1 Desember lalu, Pemkab Kutim melalui Dinas Kesehatan memutar film “Diary of Sara” di Gedung Serba Guna Bukit Pelangi. Kegiatan ini upaya pencegahan penyebaran dan penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebagai penyebab Acquired Immune Deciency Syndrome (AIDS).

Sekretaris Kabupaten Irawansyah yang hadir membuka acara dimaksud berharap melalui pemutaran film “Diary of Sara” menjadi semangat dan motivasi masyarakat, terutama bagi generasi muda di Kutim untuk menjadi motivasi, untuk menyampaikan bahaya dan pencegahan HIV AIDS.

“Dapat memotivasi bagaimana cara menghindari HIV AIDS. Karena di Kutim sendiri menurut informasi dari Dinas Kesehatan cukup banyak (penderita HIV AIDS). Jangan sampai terjadi lagi dan tentunya kita semua menjadi faktor penggerak untuk memberikan penyuluhan serta pencegahan pada masyarakat kita,” jelas mantan Sekretaris DPRD Kutim ini.

Kepala Dinas Kesehatan dr Aisyah menjelaskan, penyakit AIDS bersifat menular dan ada di sekitar. Di Kutim, sambungnya, kasus HIV AIDS dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tentunya hal tersebut memprihatinkan. Keadaan itu sangat dipengaruhi oleh era globalisasi dan moderenisasi.

“(Pemutaran) Film diary of Sara ini bertujuan untuk menyampaikan (informasi) bahwa HIV AIDS itu merupakan penyakit yang perlu di waspadai. Masyarakat perlu waspada dan penting untuk mendapat informasi yang benar,” katanya.

Dijelaskan olehnya penyakit HIV AIDS merupakan penyakit yang menular tapi dapat di kendalikan. Namun kenyataannya stigma yang terjadi pengidap HIV AIDS selalu dikucilkan akibat kurangnya informasi yang didapat masyarakat. Sebagai bentuk penanggulangan, Dinas Kesehatan Kutim bekerjasama dengan KPA, rumah sakit, Puskesmas, dan klinik yang ada membangun sarana, program fasilitasi, solusi. Lebih dari separuh Puskesmas di Kutim telah mempunyai sarana klinik Voluntary Counseling Test (VCT), yakni klinik sukarela yang bersifat confidential dan secara lebih dini membantu orang untuk mengetahui status HIV.

Untuk diketahui penularan HIV bisa terjadi melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS. Berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom). Kontak darah/luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV, penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama dan bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV. Bisa juga dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya. HIV tidak menular melalui, gigitan nyamuk, orang bersalaman, berciuman, orang berpelukan, makan bersama, tinggal serumah.

Pemutaran film “Diary of Sara” kali ini merupakan rangkaian peringatan Hari AIDS se-dunia 2016, 1 Desember lalu. penayangan film disaksikan oleh ratusan orang. Termasuk Sekkab Irawansyah, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, Danlanal Letkol Laut (p) Mulyana Budiarta, Dandim 0909 Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, Ketua Adat Dayak Besar (ADB), perwakilan DPRD Kutim Herlang Mapatitti dan Harfandi, sejumlah pejabat lainnya serta perwakilan manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC). Film ini diproduksi dan diperankan oleh putra-putri Kutim yang tergabung dalam Best Production serta didukung rumah produksi nasional, Dawai Cinema Production dan di sutradarai Hendra Wijaya.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
  2. Zona Turis
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA