1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

KTNA diharap bersinergi dengan pemerintah wujudkan swasembada pangan

“Pertanian menjadi salah satu sektor andalan Gerbang Desa Madu untuk menjadikan Kutim sebagai industri lumbung pangan,” kata Marjoni.

Para petani saat mengikuti Penas KTNA di Aceh saling tukar informasi teknologi untuk pengembangan pertanian di Kutim ke depan. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 03 Juni 2017 10:05

Merdeka.com, Kutai Timur - Usai mengikuti kegiatan Pekan Tani Nasional (Penas) KTNA di Aceh beberapa waktu lalu, banyak pengalaman dan cerita yang bisa dipetik dan diterapkan di Kutim. Terutama bagi petani dan nelayan, guna mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan ke depan.

“Petani dan nelayan harus bisa bersinergi dengan pemerintah dalam mendukung Gerakan Pembangunan Daerah Desa Mandiri dan Terpadu (Gerbang Desa Madu), sehingga swasembada pangan bisa terwujud nantinya,” kata Plt Kadis Pertanian Marjoni.

Dijelaskan, selama berada di bumi Serambi Mekkah, para petani banyak belajar di sana dan bertukar informasi mengenai teknologi pertanian. Pihaknya akan melakukan evaluasi bagaimana hasil mengikuti Penas ini dan apa yang bisa diterapkan di Kutim nantinya.

Menurut Marjoni, apa saja yang bisa dibawa petani dan nelayan diinventarisir nantinya apa apa saja yang cocok untuk perkembangan kemajuan agribisnis Kutim. Mulai fasilitas alat panen maupun budi daya tanaman pangan lebih canggih memudahkan petani memproduksi hasil olahan dalam waktu singkat ataupun pemilihan bibit padi unggul sebagai keunggulan beras Kutim bisa diterapkan mencontoh sistem pengolahan sawah di Aceh yang berdayaguna.

"Kami fokus dalam penerapan kekuatan swasembada pangan lokal sesuai arahan Bupati Ismunandar. Pertanian menjadi salah satu sektor andalan Gerbang Desa Madu untuk menjadikan Kutim sebagai industri lumbung pangan berskala besar. Nantinya bisa bekerja sama dengan KTNA sebagai salah satu mitra pemerintah,” tambahnya.

Ketika acara penutupan KTNA di Aceh, Sekjen Hari Priyono mengatakan, diharapkan petani dan nelayan dapat memberikan dan meningkatkan kontribusi dalam menunjang program swasembada pangan.

"Penas KTNA nantinya dapat juga menjadi acuan untuk mewujudkan hubungan sinergis antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan produksi pangan sekaligus peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan," kata Priyono.

Dijelaskan, Penas KTNA merupakan wahana dan ajang petani dan nelayan untuk melakukan tukar informasi dan teknologi pertanian guna meningkatan produksi dan pemberdayaan serta penguatan kelembagaan. Menurutnya, keterlibatan petani sangat penting  dalam mempercepat upaya peningkatkan hasil dan nilai guna komoditas pangan.

"Penas memiliki peran strategis dalam memberikan kesempatan petani untuk meningkatkan peran aktif guna menyongsong peningkatan produksi dan kesejahteraan," ujarnya.

(AJ/AJ)
  1. Pertanian
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA