1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Gubernur dan Bupati panen padi dan pisang di desa Cipta Graha

“Beberapa tahun yang lalu saya juga mendampingi beliau ke desa ini ketika itu akan menuju Kaltim satu (Gubernur Kaltim),” kata Ismunandar.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak didampingi Bupati Kutim Ismunandar dan sejumlah pejabat panen padi bersama di desa Cipta Graha, kecamatan Kaubun. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 04 April 2017 11:58

Merdeka.com, Kutai Timur - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang melakukan kunjungan kerja ke Kutai Timur mendapat sambutan antusias masyarakat. Kedatangan orang nomor satu di Kaltim ini ini selalu didampingi Bupati Kutim Ismunandar dan unsur Forum Koodinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kutim maupun sejumlah pejabat lingkup Kaltim.

Salah satu agenda yang dikunjungi Gubernur Kaltim adalah desa Cipta Graha, kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur. Di desa ini, Awang Faroek yang mantan Bupati Kutim ini melakukan panen padi dan pisang.

Warga memberikan sambutan antusias. Sejak pagi warga sudah menunggu, meski gubernur dan rombongan baru sore hari hadir di lokasi acara. Kendati demikian, masyarakat tetap setiap menunggu untuk melakukan panen padi bersama Gubernur dan Bupati Ismunandar serta rombongan.

Dalam penyambutannya, masyarakat menampilkan beberapa kesenian tradisional. Tak hanya lagu tapi juga tarian daerah. Tidak lama setelah itu, Gubernur dan Bupati bersama-sama menekan tombol sirine menandakan panen dimulai. Disambung melakukan panen padi didampingi sejumlah pejabat Pemprov, Pemkab, unsur TNI dan Bank Kaltim. Sawah yang sukses dipanen merupakan pengembangan kerjasama antara petani, Pemprov Kaltim, Pemkab Kutim dan Bank Kaltim, untuk program kredit usaha tani.

Direktur Utama Bank Kaltim Zainuddin Fanani, Dandim 0909 Sangatta Letkol Inf Setyo Wibowo, Forum Koordinasi Perangkat Daerah (FKPD), Camat Kaubun Muhammad Amin turut hadir pada panen raya tersebut. Disaksikan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Kaubun serta kepala-kepala desa se-kecamatan Kaubun, tokoh masyarakat serta tokoh agama.

Kepada Gubernur, Bupati Kutim Ismunandar mengatakan bahwa masyarakat Kaubun hingga saat ini masih mencintai Awang Faroek Ishak. Hal itu dibuktikan oleh warga yang setia menunggu kedatangan mantan Bupati Kutim ini sejak pagi hingga sore hari.

“Beberapa tahun yang lalu saya juga mendampingi beliau ke desa ini ketika itu akan menuju Kaltim satu (Gubernur Kaltim), di desa Cipta Garaha. Memberikan bantuan bibit serta alat-alat pertanian dan pada hari ini beliau hadir lagi di tengah-tengah kita, untuk menutupi kerinduan masyarakat Kaubun kepada Bapak Awang Faroek,” kata Ismunandar.

Selain itu Ismu juga sangat berterimakasih kepada Bank Kaltim yang sudah memberikan akses pendanaan kepada petani, dalam hal ketahanan pangan. Termasuk kepada Camat Kaubun yang sudah banyak melakukan pembinaan-pembinaan kepada petani di wilayahnya. Camat harus bersinergi mewujudkan kesejahteraan desa. Berbicara Kaltim sejahtera, menurut Ismu, harus desa dulu yang sejahtera baru kecamatan mengikuti. Setelah kecamatan sejahtera barulah kabupaten sukses. Jika kabupaten sejahtera, katanya, barulah berbicara Kaltim.

“Ini merupakan nawacita yang selalu saya dan Gubernur sampaikan, tentang bagaimana membangun (daerah) dari pinggir," tambah mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Kutim (DKP) ini.

Secara garis besar, grand strategi pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Kutim, selalu bertumpu pada gerakan agribisnis. Merujuk pada program yang dicanangkan oleh Gubernur Kaltim, yakni gerakan pembangunan agribisnis. Dia berharap kehadiran Gubernur Kaltim memberikan berkah dan rahmat terutama untuk masyarakat di Kecamatan Kaubun dan Kabupaten Kutim secara umum.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak waktu itu mengatakan pergerakannya yang terhambat karena belum sembuhnya sistem motoric di kaki, namun hal tersebut tak menghalanginya untuk datang berkunjung kembali ke Desa Cipta Graha. Hal itu disebabkan karena rasa cintanya yang dalam untuk desa yang dulu di sebut dengan UPT Transmigrasi yang berhasil di Kutim.

“Desa Cipta Graha sudah melekat di hati, sehingga meskipun puluhan kali diminta hadir ke Desa Cipta Graha, akan selalu siap hadir,” kata Awang.

Dijelaskan Awang, sebelumnya ada 24 UPT transmigarasi dan Cipta Graha merupakan salah satu UPT di masa kepemimpinannya. Dia mengaku sudah sepuluh kali berkunjung ke daerah ini. Dia mengatakan negara Indonesia adalah negara agraris, oleh karena itu pertanian menjadi strategi utama untuk dikembangkan. Sudah puluhan tahun Kaltim ingin mencapai swasembada pangan dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah.

Pengembangan agribisnis juga menjadi alasan Gubernur mendukung Bupati menjadi orang nomor satu di Kutim pada pilkada lalu. Awang yakin gerakan agribisnis sanggup mensejahterakan para petani di Kutim. Awang bangga pada Desa Cipta Graha yang memiliki komitmen tinggi untuk mengembangkan pertanian dalam arti luas. Tidak hanya beras tetapi ada jagung, kedelai, singkong, pisang, peternakan sapi dan perikanan.

(AJ/AJ)
  1. Pertanian
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA