1. KUTAI TIMUR
  2. PROFIL

Supandi, penjaja kue keliling yang memiliki semangat hidup tinggi

“Saya pantang meminta-minta apalagi mengemis. Saya akan berusaha maksimal untuk berjualan kue berkeliling seperti biasa,” kata Supandi.

Supandi, berdiri paling kiri bertongkat foto bersama dengan rekan lansia dan Bupati Ismunandar, Plt Kadis Sosial dan Seskab Irawansyah usai menerima bantuan sembako . ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 28 Mei 2017 15:36

Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Hari Lansia di Kutim yang digelar sederhana beberapa waktu lalu, memiliki makna yang cukup dalam. Terutama bagi seorang Supandi yang sudah berusia 71 tahun dan termasuk dalam penerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kutim dan diserahkan Bupati Ismunandar.

Bagi Supandi, kakek sejumlah cucu yang berjalan mengenakan tongkat ketika berjalan, berdiri bersama lansia lainnya menerima bantuan sembako yang dibagikan Baznas dan Dinas Sosial Kutim. Ia mengaku bangga dan bersyukur, menerima bantuan dari Baznas dan pemerintah tersebut.

Dalam kesehariannya, Supandi mengaku berjualan kue berkeling ke kantor-kantor di kawasan Bukit Pelangi. Meski berjalan menggunakan tongkat, semangatnya tidak pernah surut, lantaran ingin mandiri dan tidak mau menyusahkan orang lain.

Kenapa seusianya masih memiliki semangat untuk berjualan? Menurut Supandi, dirinya mempunyai kewajiban yang harus ditanggung, yakni istri dan cucunya. Sebab, tak semua anak-anaknya memiliki ekonomi yang baik dalam kehidupan rumah tangganya, sehingga Supandi tak mau merepotkan orang lain, meski anaknya sendiri.

Dengan keterbatasan ditambah penglihatannya berkurang, Supandi mengaku tetap akan berjualan kue ke kantor-kantor meski kadang tidak laku. Hal inilah yang menyulitkan dirinya, selain pendengaran juga sudah berkurang, penghasilannya juga tidak menentu, lantaran hanya mengandalkan jualan kue keliling dalam sehari-hari.

Dirinya mengaku bersukur, lantaran diberikan bonus umur panjang dan masih bisa berjualan kue keliling. Dia tak mau menjadi pengemis di jalan, lantaran secara fisik masih mampu berjalan untuk berjualan mencari nafkah sendiri, guna menghidupi keluarganya.

“Saya pantang meminta-minta apalagi mengemis. Saya akan berusaha maksimal untuk berjualan kue berkeliling seperti biasa,” kata Supandi.

Saat menerima bantuan sembako dan santunan, Supandi tak mampu membendung air matanya terbawa dalam suasana keharuan yang mendalam. “Saya sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah dan BAZ. Semoga amal dan perbuatanya dapat dibalas oleh Allah SWT,” kata Supandi dengan nada sedih.


(AJ/AJ)
  1. Bantuan Pemerintah
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA