1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

KTI untuk cegah tindakan korupsi dan tumbuhkan integritas bagi ASN

“Kita saling berbagi informasi dan pengalaman dengan daerah lain, bagaimana mencegah terjadinya tindakan korupsi,” kata Ismunandar.

Bupati Kutim Ismunandar, Asisten Pemkesra Mugeni dan Kepala Itwil Suko Buono ketika mengikuti workshop Kolaborasi Tunas Integritas (KTI) di Jajapura, Papua. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 13 September 2017 08:28

Merdeka.com, Kutai Timur - Keikutsertaan Bupati Kutim Ismunandar bersama kepala daerah lainnya di negeri ini mengikuti workshop Kolaborasi Tunas Integritas (KTI), diharapkan sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi. Selain itu untuk menumbuhkan integritas di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bupati Ismunandar memenuhi undangan workshop KTI yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipusatkan di Jayapura, Papua 12 hingga 14 September. Pada acara itu, bupati Ismunandar didampingi Asisten Pemerintahan Umum dan Kesra Mugeni serta Kepala Inspektorat Kabupaten Suko Buono.

Menurut Ismu, panggilan akrab mantan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim ini, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan integritas di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Diharapkan, dengan memiliki integritas dan komitmen yang teguh diharapkan tindakan korupsi bisa dicegah.

“Setelah mengikuti workshop ini, kita saling berbagi informasi dan pengalaman dengan daerah lain, bagaimana mencegah terjadinya tindakan korupsi kemudian menerapkan di wilayah masing-masing,” kata Ismunandar.

Dikatakan, nantinya hasil dari agenda kerja terkait integritas nasional oleh KPK dapat memberikan beragam informasi sekaligus pembekalan dan pembelajaran bagi daerah lainnya. “Hasil yang kita peroleh dari sini, nantinya dapat diterapkan di Kabupaten Kutai Timur,” tutur Ismunandar

Sambutan Gubernur Papua yang dibacakan Sekretaris Provinsi wilayah TEA Hery Dosinaen, mengatakan, profil provinsi Papua menggambarkan iklim kondusivitas, tofografi, tatanan sosial masyarakat yang kritis dalam menyikapi berbagai kebijakan.

“Tapi semua itu merupakan dinamika, sama halnya dengan masyarakat di daerah lainnya,” ungkapnya di hadapan para kepala daerah.

Dosinaen menambahkan indikator sesungguhnya yang pertama penunjukan Papua sebagai tuan rumah adalah dari kesiapan provinsi ini. Kemudian bagaimana Pemprov mengenalkan Papua dalam kesiapan tentang  pencegahan korupsi yang berkaitan juga dengan e-Government.

(AJ/AJ)
  1. Pemerintahan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA