1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

WTN, hadiah terakhir Johansyah memasuki purna tugas sebagai ASN

“Ini menjadi kebanggaan saya pribadi, saat mengakhir purna tugas masih mempersembahkan prestasi untuk Kutai Timur,” kata Johansyah,

Mantan Kadishub Johansyah Ibrahim menerima cinderamata dari Kabid Udara Chairuddin saat pelepasan memasuki purnatugas sebagai ASN. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 10 Februari 2017 09:36

Merdeka.com, Kutai Timur - Mengakhiri masa tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan memperoleh penghargaan cukup luar biasa. Hal itu dialami bagi Johansyah Ibrahim, yang memasuki purna tugas memperoleh ‘hadiah’ Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Kementerian Perhubungan bidang darat.

Hadiah WTN itu diterima Wakil Bupati Kasmidi Bulang pada 31 Januari lalu di Jakarta didampingi Kadishub Kutim Johansyah Ibrahim dan Kapolres Kutim AKBP Rino Eko. Kutim sendiri memperoleh dua kategori, yakni berupa sertifikat dan plakat.

“Ini merupakan hadiah purna tugas saya sebagai ASN. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan selama saya menjalan tugas kedinasan. Ini menjadi kebanggaan saya pribadi, saat mengakhiri purna tugas masih mempersembahkan prestasi untuk Kutai Timur,” kata Johansyah, pada acara perpisahan di halaman kantor Dishub Kutim, Selasa (7/2/2017) lalu.

Pada kesempatan itu hadir juga Bupati Kutim Ismunandar, Wabup Kasmidi Bulang, sejumlah anggota DPRD Kutim, sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan undangan lainnya.

Menurutnya penghargaan tersebut hanya diberikan kepada daerah di Indonesia yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Dirinya tidak pernah menyangka Kutim mendapatkan WTN. Karena penilaian yang dilakukan oleh Kemenhub diam-diam.

"Tiba-tiba saja tim penilai WTN datang ke kantor kami. Saat kedatangan tim penilai, ada dua indikator yang harus dilengkapi, pertama kebersihan dan ketersediaan toilet di terminal, kedua desain trotoar bagi pejalan kaki. Tim sempat menyarankan agar desain trotoar jangan miring, karena kondisi trotoar yang miring menyebabkan kendaraan roda empat -R4- dan R2- dapat parkir sembarangan," beber Johansyah.

Johansyah menuturkan, selama ia menjabat delapan tahun lamanya sebagai kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Kominfo)Kutim, sudah banyak program kerja yang terlaksana dengan baik. Diantaranya progress pengembangan terminal yang hampir rampung pengerjaannya sekitar 90 persen. Terminal di Sangatta ternyata juga sudah masuk tipe B yang pembenahannya saat ini mendapatkan dukungan dari Pemprov Kaltim. Kepada Bupati Ismunandar dan Wabup Kasmidi Bulang serta undangan yang hadir Johansyah juga menjelaskan bahwa usulan pembangunan pelabuhan merupakan program yang diperjuangkan olehnya bersama staf-stafnya.

"Memang saat akan mengusulkan pembangunan pelabuhan sempat ditentang habis-habisan oleh mantan anggota DPRD Kutim, sebab proyek yang diusulkan dianggap tak masuk akal. Kala itu seorang mantan anggota DPRD Kutim mengatakan kepada saya mana mungkin di Kutim dibangunkan pelabuhan, apalagi titik lokasi rawa. Namun berkat perjuangan Wabup (Kasmidi Bulang) saat masih menjabat anggota DPRD secara bertahap dapat terealisasikan," ungkap mantan wartawan surat kabar di Kaltim ini.

Tak hanya itu, Ayah empat anak ini juga telah berhasil memasang sistem informasi teknologi berbasis internet di dua kecamatan yaitu kecamatan Busang dan Sandaran. Bahkan Dishub pernah pula mendapatkan subsidi biaya operasional penerbangan umum yang sudah masuk proses "tender" lelang.

Sementara itu, Bupati Ismunandar  pada acara itu mengatakan, Pemkab Kutim sangat terbuka untuk menerima masukan mantan Kadishub. Sepanjang demi kemajuan dan perkembangan di Kutim terutama pada sektor perhubungan, dirinya dan Wabup terbuka dan tetap fokus dalam mengawal serta mendukung pengembangan pelabuhan.

"Karena perairan (laut) di Kutim dari sisi geografis berbeda dengan geografis laut daerah lainnya. Di daerah lainnya kebanyakan perairannya sangat tergantung pasang surut laut. Jika surut terjadi pendangkalan, sehingga perahu maupun kapal tidak dapat sandar. Berbeda dengan di Kutim, lautnya terbilang dalam. Sehingga memudahkan kapal dan perahu bersandar, begitu juga dengan potensi hasil perikanannya sangat kaya," tutur Ismunandar yang hobi memancing.

Bagi Ismunandar walau Johansyah telah memasuki masa purna bakti di Dishub, tapi tetap masih bisa berkiprah membesarkan KONI Kutim, sebagai Ketua. Dengan agenda utama mensukseskan pelaksanaan Porprov Kaltim 2018 mendatang.

"Jadi sahabat saya ini (Johansyah Ibrahim), belum pensiun. Hanya pindah kantor saja," ucap Bupati yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.

Usai memberikan sambutan Bupati bersama wabup turut melakukan pelepasan bagi jajaran pejabat esselon III dan IV lingkup Dishub Kominfo (nama OPD nomenklatur sebelumnya) yang dirangkai dengan penyerahan cindera mata.


(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA