1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Penderita HIV/AIDS meningkat, bupati minta masyarakat lebih waspada

“Yang memprihatinkan justru terjadi di Muara Wahau dari 6 orang yang tercatat terkena virus HIV/AIDS, menjadi 37 orang,” kata Harmaji.

Bupati Ismunandar menjawab pertanyaan awak media, usai menghadiri rakor penanggulangan bahaya HIV/AIDS dengan instansi terkait lainnya. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 10 Februari 2017 12:37

Merdeka.com, Kutai Timur - Bahaya penyakit dan penyebaran virus HIV/AIDS di Kutim terlihat ada grafik yang meningkat. Menurut data yang ada di Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia (KPAI) Kutim, jumlah penderita hampir menyebar di berbagai daerah di Kutim.

Menurut Ketua KPAI Kutim Harmaji Prato Darsono, menurut catatan yang diperolehnya, warga yang terdeteksi terindikasi virus HIV cukup memprihatinkan. Sebagai gambaran, di kecamatan Sangatta Utara pada tahun 2014/2015 lalu tercatat sebanyak 58 penderita, dan setahun kemudian, yakni 2016 tercatat ada 98 penderita.

“Yang memprihatinkan justru terjadi di Muara Wahau. Pada tahun 2014/2015 tercatat hanya 6 orang yang tercatat terjangkit terkena virus HIV/AIDS, setahun kemudian meningkat signifikan menjadi 37 orang,” kata Harmaji, saat melaporkan data tersebut pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) penanggulangan HIV/AIDS di kantor bupati, belum lama ini.

Pertemuan itu juga dihadiri Bupati Kutim Ismunandar, Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Bahrani, direktur RSUD Kudungga dr Anik, perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Plt Kadis Perkebunan Alfian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Selain itu ada perwakilan Kodim 0909/Sangatta, perwakilan Polres Kutim, Ketua Harian BNK Kutim Sarwono Hidayat, Uce Prasetyo anggota DPRD Kutim, perwakilan PMI dan sebagainya.

Menurut Harmaji, data lainnya adalah, Sanggatta Selatan 29 orang, Teluk Pandan dan Bengalon 22 orang, Sangkulirang 8, Kongbeng 6, Karangan 5, Kaliorang dan Telen 4, Sandaran dan Busang masing -masing 3, Rantau Pulung, Batu Ampar, Kaubun masing-masing 2 orang. Sedangkan yang tidak diketahui berjumlah 40 orang.

Guna mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya itu, diharapkan seluruh OPD ikut membantu untuk mensosialisasikannya. Pemkab Kutim juga sangat serius dalam permasalahan Human Immunodeficiency Virus (HIV) Aquired Immunodeficiency Snydrome (AIDS).

“Kepada OPD terkait agar dimantapkan lagi programnya sehingga dapat berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pada 2017 karena program tersebut harus dijalankan secara bersama-sama dan agar sejalan dengan program dari KPAI,” harap Harmadji Partodarsono

Melihat data yang dikeluarkan KPAI terebut, Bupati Ismunandar mengatakan, datanya harus dicermati terlebih dulu. Jangan sampai jumlah penambahan penderita itu datang dari luar arau urbanisasi dari daerah lain. Kendati demikian, pihaknya meminta kepada semua elemen masyarakat untuk memperhatikannya dan menjadi peringatan.

“Kalau perlu kita buatkan papan pengumuman atau baliho yang besar, sehingga masyarakat tahu akibat dan bahayanya HIV/AIDS,” kata Ismunandar memberikan penjelasan.

Selain itu, Ismunandar yang juga Ketua Umum PMI Kutim ini meminta agar semua elemen bisa membuat pamflet dengan tulisan yang besar serta jumlah penderitanya, agar masyarakat mengerti kondisi sebenarnya. Hal seperti ini tidak perlu ditutup-tutupi.  Jika mau berbuat pasti mikir akan akibat dan bahaya HIV/AIDS.

Lanjut Ismu, semua komponen masyarakat harus terlibat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat. Apakah dia karyawan tambang, perkebunan atau angkutan jasa semuanya diharapkan peduli demi kebaikan bersama.   

“Camat, Da’i, pendeta serta stakeholder agar terus mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan yang sudah terkena agar terus dipantau dan diobati agar tetap terdeteksi,” harap Ismu, panggilan akrab mantan Sekkab Kutim ini.


(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA