1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Bantuan harus transparan dan tak ada unsur kedekatan

“Saya minta kepada BAZNAS untuk terus memberikan bantuan seperti ini bekerjasama dengan dinas terkait,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada lansia dalam rangka peringatan hari lansia di Kutim. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Sabtu, 27 Mei 2017 06:38

Merdeka.com, Kutai Timur - Peringatan Hari Lansia di Kutim digelar secara sederhana, dengan menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat yang berusia lanjut. Diharapkan bantuan tersebut mampu memberikan keringanan kepada masyarakat, terlebih menjelang bulan suci Ramadan tahun ini.

Kegiatan penyerahan sembako itu berlangsung di ruang Meranti, kantor bupati, Rabu (24/5) lalu. Bupati Kutim Ismunandar langsung menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para lansia tersebut.

Sembako yang diserahkan ini dari Badan Amil Zakat Nasional Basnaz) Kutim bekerjasama dengan Dinas Sosial Kutim. Kegiatan penyerahan sembako ini, diharapkan terus berlanjut, sehingga tidak ada kesan kedekatan antara BAZNAS dan Dinas terkait yang memberikan bantuan.

“Saya minta kepada BAZNAS untuk terus memberikan bantuan seperti ini bekerjasama dengan dinas terkait, sebagai upaya kepedulian sesama manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Ismunandar.

Orang nomor satu di Kutim ini meminta dalam menyalurkan bantuan seperti ini, jangan sampai salah sasaran. Seperti adanya kedekatan dengan unsur pejabat dan sebagainya. Kondisi riil di lapangan harus benar-benar diteliti, sehingga kategori bantuan untuk warga miskin bisa sampai kepada yang berhak menerimanya.

Ketua BAZNAS Kutim Harun Rosyid mengatakan, bantuan yang diserahkan tersebut sebagai wujud dan kepedulian BAZNAS untuk ikut mensejahterakan masyarakat. Pihaknya berjanji dalam pemberian bantuan seperti ini terbuka dan transparan serta tidak ada kedekatan.

“Kami sangat terbuka kepada masyarakat, apabila ada warga Kutim yang masuk kategori lansia dan keuarga kurang mampu, dapat kami bantu,” jelasnya.

Dijelaskan, bantuan kepada masyarakat bukan hanya berupa sembako, namun juga modal usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat. Pihaknya ingin masyarakat terus mandiri dalam melakukan usaha, sehingga ke depan bisa menjadi pembayar zakat bukan lagi menerima bantuan maupun menerima zakat.

(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA