1. KUTAI TIMUR
  2. SENI BUDAYA

Adat Besar Kutim dilantik, jangan lupakan sejarah kerajaan Kutai

“Adat istiadat Kutai di bumi Kutai Timur, harus dilestarikan dan koordinasi dengan keraton di Kutai Kartanegara agar tidak salah," kata Ismu.

Abdal Nanang selaku kepala adat besar Kutim, saat mengikuti upacara beluluh di rumahnya, sebelum dilantik pada Rabu (16/11) 2016. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Rabu, 16 November 2016 22:38

Merdeka.com, Kutai Timur - Prosesi pesta adat pelas tanah yang cukup semarak, Rabu (16/11) tadi terasa lengkap dengan dilantiknya Kepala Adat Besar Kutai Timur, yang dipercayakan kepada Sayyid Abdal Nanang Al-Hasani periode 2016-2021. Kegiatan pelantikan digelar di Gedung Serba Guna (GSG), kawasan Bukit Pelangi.

Pengangkatan dan pelantikan kepala Adat Besar Kutim ini, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim nomor 600/K.684/2016, tanggal 16 Nopember 2016.  Pada kesempatan itu, bupati Ismunandar mengingatkan kepada Kepala Adat Besar Kutim, agar memperhatikan adat istiadat Kutai yang di bumi Kutai Timur.

“Yang lebih penting, jangan melupakan sejarah kerajaan Kutai Ing Martadipura karena Kutai Timur juga termasuk wilayahnya. Untuk itu, adat istiadat Kutai yang ada di bumi Kutai Timur, harus terus dilestarikan dan juga melakukan komunikasi/koordinasi dengan pusat keraton yang ada di Kutai Kartanegara agar tidak salah melangkah,” pinta Ismunandar.

Bupati juga meminta kepada mantan Ketua DPRD Kutim tersebut, agar dapat bersinergi dengan Pemerintah, dalam melaksanakan berbagai kegiatannya yang akan dilaksankan di masa mendatang.  Pihaknya berharap, keberadaan Adat bisa menunjang program pemerintah.

Bupati Ismunandar mengharapkan kepada kepala Adat besar Kutai Timur, untuk menjaga budaya-budaya yang ada dan bisa mengembangkan kepariwisataan di Kutim ke depan. Dengan demikian, program pariwisata akan lebih berkembang lagi dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dijelaskan, pelantikan Kepala Adat Besar kutim ini juga mempertimbangkan bahwa masyarakat adat beserta hak-hak tradisionalnya yang diwariskan secara turun temurun merupakan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Sehingga keberadaan dan perannya sebagai perekat kehidupan bermasyarakat sangatlah penting dalam mensukseskan pembangunan daerah khususnya di kabupaten Kutai Timur.

“Kita harapkan kehidupan bermasyarakat dan kerukunan antar umat terus dijaga. Melalui kelembagaan adat, kerukunan antar budaya semakin erat dan kehidupan bergotong royong juga semakin dikembangkan di masyarakat,” kata Ismunandar.

(AJ/AJ)
  1. Zona Turis
  2. Seni dan Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA