1. KUTAI TIMUR
  2. PARIWISATA

Tim Tropical Adventure lakukan ekspedisi ke Karst Kutai Timur

“Doakan saja, keberangkatan kami menuju kawasan karst bisa berhasil dengan baik,” kata Galih.

Kawasan Karst Kutim yang menjadi daya tarik wistawan dan pegiat lingkungan, sehingga menjadi salah satu obyek wisata di Kutai Timur. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 04 September 2016 13:15

Merdeka.com, Kutai Timur - Pesona alam karst di Kutai Timur (Kutim) sepertinya sudah mulai membahana di berbagai daerah. Keindahan alam itu menjadi salah satu daya tarik wisatawan dan pecinta lingkungan, untuk menjelajahi kawasan karst yang pernah diusulkan menjadi warisan dunia tersebut.

Salah satu yang tertarik untuk menjelajahi kawasan karst Kutai Timur adalah Tim Tropical Adventure yang tergabung dalam Eiger Blakc Borneo Expedition 2016.  Tim ekpedisi yang berjumlah 30 orang itu, sudah berangkat ke lokasi pada Sabtu (3/9) kemarin.

Selama dalam perjalanan menuju kawasan karst, tim ekpedisi dipandu tiga orang anggota Forum Karst Kutai Timur. Salah satu tujuan utamanya adalah gunung Beriung, yang merupakan puncak tertinggi di Kalimantan.

“Doakan saja, keberangkatan kami menuju kawasan karst bisa berhasil dengan baik. Kami juga ingin mendokumentasikan keindahan alam yang ada di sana (kawasan karst), untuk dipublikasikan ke luar,” kata humas tim ekspedisi, Galih.

Sebab, anggota tim ekspedisi kali ini, sebagian terdiri dari para jurnalis dari National Geographic, Media Indonesia dan Metro TV. Selain itu ada juga para pendaki, petualang dan pegiat lingkungan. Sebelumnya, pernah melakukan pendakian di gunung Merabu, dan ini merupakan petualangan kedua di Kalimantan.

Menurut Galih, ekspedisi ini rencana dilakukan selama 10 hari, bertujuan mengenali karakteristik belantara hutan Kalimantan, yang terkenal sebagai hutan hujan tropis kedua terbesar setelah hutan hujan Amazon di Brasil.

"Tujuanya untuk mengenali karakteristik hutan hujan tropis Kalimantan. Salah satunya untuk uji coba produk Eiger, namun tetap ada sisi edukasi, dan adventure yang menginspirasi," jelasnya.

Selain dipimpin petualang senior, Mamay Salim, ekspedisi ini diikuti sederet mountaineerer expert seperti, Djukardi “Bongkeng” Adriana, Iwan Irawan, Galih Donikara, dan Soni Takari.

Pegiat petualangan alam bebas lainnya seperti Rudy Firdaus, Heri Herdiana, Okie Luthfi, Anthony P Putro, Pindi Setiawan. Didi Kasim, Teguh Andrianto, Arisona Sudiro, Yunaidi, Wildan Indrawan, Nuraini Anita R dan Briyandono Hendro K. Mereka akan membelah belantara hutan menuju puncak tertinggi Gunung Briung, Kutai Timur.

Menurut  Pindi Setiawan, salah seorang anggota tim ekspedisi yang pernah melakukan penelitian di kawasan karst Kutai Timur,  penjelajahan kawasan karst ini diharapkan memberikan dukung pemerintah untuk menjaga kelestarian alam di karst tersebut. “Kami ingin keberadaan karst di Kutai Timur terjaga dengan baik dan nantinya menjadi lokasi wisata alam andalan di Kutai Timur. Terlebih lagi, saat ini sedang diusulkan menjadi salah satu warisan dunia, sehingga keberadaan karst akan semakin terkenal,” kata Pindi Setiawan.

(AJ/AJ)
  1. Zona Turis
  2. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA