1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Masjid Agung masih jadi idola untuk sholat idul fitri warga Sangatta

Sejak pukul 06.00 Wita, umat muslim sudah mulai berdatangan di masjid Agung, menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Bupati Ismunandar menyampaikan sambutan di atas mimbar sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri 1438 H di masjid Agung, tadi padi dihadapan ribuan umat muslim. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 25 Juni 2017 15:22

Merdeka.com, Kutai Timur - Meski lokasi masjid Agung agak jauh dari pemukiman, namun bangunan yang cukup megah dan bersih serta nuansa Islami cukup kental, menjadikan masjid kebanggaan masyarakat Kutim ini masih menjadi idola untuk menunaikan ibadah sholat idul fitri setiap tahunnya. Termasuk pelaksanaan sholat idul fitri 1438 H/2017 tadi pagi.

Salah satu bukti nyata adalah ribuan umat muslim di kota Sangatta dan sekitarnya, sejak pagi sudah berduyun-duyun menuju ke kawasan perkantoran Bukit Pelangi, menuju komplek Islamic Center guna sholat berjamaah dengan warga lainnya. Termasuk bupati Kutim Ismunandar dan istri Hj Encek UR Firgasih serta keluarganya juga sholat berbaur dengan ribuan umat muslim lainnya di masjid tersebut.

Sedangkan Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang dan istri Ny Tirah Satriani serta keluarganya, sholat idul fitri di masjid At-Taubah, Sangatta Selatan bersama warga di kecamatan Sangatta Selatan. Masjid yang berusia tua ini juga dibanjiri warga hingga meluber ke halaman masjid.

Sejak pukul 06.00 Wita, umat muslim sudah mulai berdatangan di masjid Agung, dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, baik sendiri bersama teman atau keluarga. Bahkan lokasi parkir kendaraan meluber sampai ke jalan-jalan hingga masuk menuju ke Gedung Serba Guna (GSG).

Sebelum sholat idul fitri dimulai, Bupati Ismunandar memberikan sambutan di atas mimbar. Menurut orang nomor satu di Kutim itu, pada hari ini, umat muslim secara bersamaan melaksanakan sholat idul fitri, baik di masjid-masjid dan lapangan.

Salah satu tujuannya adalah, menyatakan rasa syukur yang tiada terhingga atas selesainya menunaikan ibadah puasa sebulan penuh seraya mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid sebagai pertanda kemenangan dalam memerangi hawa nafsu selama sebulan penuh. Untuk itu, kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kutai Timur di manapun berada, saya atas nama Pemerintah Daerah, pribadi dan keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 H, mohon maaf lahir dan batin.

Idul Fitri  adalah kemenangan, hal tersebut harus tercermin dalam sikap dan prilaku sebagai bentuk aktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Momentum tersebut harus dijadikan lebih bermakna, dalam upaya meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Di era informasi teknologi yang canggih sekarang ini, saya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi informasi melalui internet maupun media sosial yang mudah dan gampang diperoleh melalui handphone. Untuk itu, kita harus bisa menyikapinya, dengan teliti dan bijak terutama mengenai informasi-informasi sering kita lihat di media sosial (medsos). Saya meminta agar informasi yang akan disebar-luaskan hendaknya diteliti kebenarannya terlebih dulu, jangan sampai kita ikut-ikutan menyebarkan berita bohong atau hoax dan terjebak dalam fitnah yang akhirnya bisa merugikan orang lain dan kita sendiri,” kata mantan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim ini.

Setelah melaksanakan puasa Ramadhan sebulan penuh ini, marilah terus menjaga keimanan agar tetap dalam ridho dari Allah SWT. Jaga persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mantan Kadis PU Kutm ini meminta agar meningkatkan keharmonisan dan kekompakkan, dalam membangun daerah sebagaimana telah diamanatkan oleh ajaran agama.
       
Mengakhiri sambutannya, bupati mengingatkan kembali, salah satu hikmah Idul Fitri adalah, bagaimana saling memaafkan dan menjauhkan sifat-sifat sombong, iri dan dengki yang bukan hanya sekedar ucapan yang menjadi tradisi, tetapi sungguh-sungguh kembali kepada kefitrian yang sejati, untuk selalu menjalin tali silaturahmi diantara sesama manusia. Membangun kebersamaan yang didasari oleh kesatuan dan persatuan yang kokoh, serta nafas Iman dan Islam sebagai pegangan dalam mendukung program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah  untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Kutim.

(AJ/AJ)
  1. RELIGIUS
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA