1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Dua jurnalis Humas Pemkab Kutim juara lomba foto yang digelar KPC

“Kuncinya sabar dalam menunggu momen, salah satunya genre street fotografi, sehingga bisa menghasilkan karya yang terbaik,” kata Wawan.

Wawan Setiawan GM ESDM PT KPC ketika menjelaskan sejumlah foto hasil jepretannya baik di dalam maupun luar negeri dan telah banyak memperoleh penghargaan dan hadiah saat ikut lomba. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Kamis, 22 Juni 2017 10:35

Merdeka.com, Kutai Timur - Dua orang personel Humas Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) yang ikut sharing fotografi dan sekaligus lomba foto yang digelar PT Kaltim Prima Coal (KPC) merebut juara pertama dan kedua pada kategori model. Kegiatan ini sebagai ajang silaturahim antara jajaran eksternal perusahaan tambang batubara itu dengan jajaran jurnalis dan humas Pemkab Kutim.

Kedua jurnalis Humas Pemkab Kutim yang meraih juara lomba foto itu adalah Fujiono sebagai juara pertama dan Hasyim Fikri menempati juara kedua. Sedangkan untuk lomba foto dengan tema alam bebas, juaranya diraih Bonar dari Samarinda TV dan Andi Asmara dari Humas DPRD Kutim. Kegiatan ini diikuti sekitar 30 wartawan media cetak, elektronik dan online yang bertugas di kota Sangatta.

Kegiatan dengan konsep on the spot, ada dua tema di angkat meliputi model dan alam. Kegiatan ini dipusatkan di area Coffee Shop dan kolam renang kawasan Tanjung Bara, Selasa (20/6) lalu. Acara itu dipadu dengan buka puasa bersama usai acara lomba berlangsung.

Sebelum hunting foto dimulai, General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan menyampaikan materi foto jurnalistik. Sesuai tema acara yakni “Sharing Fotografi”. Pria berkacamata ini ternyata mempunyai jam terbang cukup tinggi di dunia jepret menjepret. Pria asal Jawa Barat ini ternyata sudah melakukan perjalanan ke luar negeri untuk menyalurkan hobi fotonya. Salah satunya di Kota Kathmandu, Nepal dan melakukan eksplorasi perjalanan berburu momen di sudut-sudut tempat eksotis. Khusus di Indonesia juga hunting foto di Pulau Jawa.

Dia mengatakan foto jurnalistik pastilah mengutamakan momen. Kepekaan seorang jurnalis foto membekukan kejadian atau peristiwa sangat diutamakan. Selanjutnya bermain teknik dan seni fotografi yang sangat luas.

“Kuncinya sabar dalam menunggu momen, salah satunya genre street fotografi. Saya menyukai human interest (aktivitas manusia) ketika berkunjung ke Nepal. Ketika momotret di daerah ini sudah dianugerahkan objek-objek menarik seperti wanita cantik berumur 17 tahun perpaduan wajah campuran Mongolia, India, dan Tibet,” kata Wawan, panggilan akrabnya.

Pegunungan Himalaya dengan salju abadi menjadi fenomena landscape memukau salah satunya terdapat gunung tertinggi di dunia yaitu Everest dengan ketinggian 8.848 meter diatas permukaan laut (mdpl).  Belum lagi warga Nepal menjajakan dagangan seperti ambal dan kerajinan. Jika peka, banyak warna kontras bisa dijepret, detail perpaduan foreground dan background natural.

Dirinya menambahkan untuk menguatkan foto jepretan maksimal, fotografer diminta untuk mempelajari komposisi dan angle. Pasalnya memotret itu bakat dan memang harus sering dipraktikan. Melatih indra penglihatan dan kemampuan ide kreatif yaitu sebelum difoto, otak sudah merekam apa yang akan difoto.

“Saat saya di Nepal, salah satu pendeta atau pemuka agama Hindu setempat menjadi icon. Warna-warna unik di wajah dengan berbagai aneka warna menjadi kearifan lokal setempat menjadi kesukaan saya memotret. Pastikan memotret tanpa ruang kosong, fokuskan ke detail wajah,” terangnya.

Sementara itu, Supervisor Media KPC Silvester mengatakan kegiatan ini dirangkaikan dengan buka bersama dengan teman-teman jurnalis Sangatta. Dengan tujuan untuk lebih merekatkan hubungan silaturahmi lebih baik, terutama dalam mengangkat pemberitaan kegiatan perusahaan.

“Kami menggelar lomba foto on the spot kategori model dengan membawa satu model bernama shasa. Model menggunakan pakaian muslim berhijab, namun sebelumnya ada lomba tulisan yang sudah dimuat di harian media cetak dan online dengan hadiah total  Rp 8,5 juta,” ungkapnya.

Ketua Aliansi Jurnalis Kutai Timur (AJKT) Dedi mengatakan ajang ini sangat penting dan harus berkelanjutan. Selama ini PT KPC sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam mendukung program kerja wartawan di Sangatta.

“Saya mengucapkan terima kasih untuk kegiatan buka bersama dikemas dengan lomba foto antar jurnalis. Mewakili AJKT ini menjadi acara positif menumbuhkan kreativitas wartawan dalam memahami foto jurnalistik,” tuturnya.

Hasilnya pemenang lomba foto on the spot kategori model diraih Fujiono sebagai juara pertama mendapatkan kamera compact digital Sony dan juara kedua atas nama Hasyim Fikri berhak membawa pulang Handpohne Samsung. Dua jurnalis diatas sehari-harinya bekerja di Bagian Humas dan Protokol Sub Bagian Pemberitaan dan Pelayanan Informasi Publik (PIP) Setkab Kutim. Untuk kategori alam, juara pertama diraih Bonar dari Samarinda TV area Kutim dan juara kedua atas nama Andi Asmara dari Humas DPRD Kutim. Keseluruhan foto pemenang langsung dinilai Wawan Setiawan sebagai juri tunggal.


(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA