1. KUTAI TIMUR
  2. KOMUNITAS

Kampung KB bakal dievaluasi, setelah dibentuk jangan bubar

“Kita fokus membangun Kutim sebagai pelayan masyarakat. Bukan untuk dilayani melainkan mengembang amanah untuk melayani,” kata Ismunandar.

Bupati Ismunandar saat memberikan sambutan pada acara pencanangan kampung KB di desa Karya Bhkati, Kecamatan Muara Wahau. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 14 Februari 2017 17:39

Merdeka.com, Kutai Timur - Bupati Kutim Ismunandar meminta kepada semua elemen, agar pencanangan kampung Keluarga Berencana (KB) ini jangan seperti pasar malam, langsung bubar begitu saja. Semuanya ada lanjutan pembinaan dan terus dipantau dan nanti akan dievaluasi.

Hal itu diungkapkan orang nomor satu di Kutim ini, ketika melakukan kunjungan kerja ke desa Karya Bhakti, kecamatan Muara Wahau, Selasa (14/2/2017). Dalam lawatannya tersebut, bupati juga mengapresiasi tarian-tarian nusantara yang ditampilkan anak-anak setempat sebagai dukungan pencanangan program Kampung KB. Karena memiliki maksud membangun kebhinekaan di Wahau, tidak ada unsur SARA semua hidup rukun.

Belum lama ini Kecamatan Muara Wahau menjadi juara satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tingkat provinsi. Menurutnya hak itu menjadi satu contoh sinergi dengan program Pemkab. Persoalan air bersih untuk mendukung PHBS dengan membangun sumur dalam sudah dilakukan di Teluk Pandan.

Intinya, kata Ismu, program kepemimpinan di Pemkab Kutim saat ini, fokus membangun Kutim sebagai pelayan masyarakat. Bukan untuk dilayani melainkan mengembang amanah untuk melayani.

Camat Muara Wahau Irang Ajang menegaskan di kecamatannya ada 10 desa dengan total penduduk mencapai 29 Ribu jiwa. Nah, Desa Karya Bhakti menjadi penggerak lanjutan dalam persiapan dibangunnya Balai Penyuluh KB hasilnya antusias sangat tinggi.

"Saya sepakat dengan Bupati untuk mengangkat tenaga kontrak petugas KB dapat diangkat asli dari Wahau jangan dari luar antisipasi banyak cutinya. Lebih mengenal daerah sendiri," katanya.

Dia meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendukung, KB program pemerintah harus disukseskan dua anak sudah cukup, anak banyak biaya cukup banyak. Irang juga melaporkan bahwa di daerahnya terdapat kebun desa yang cukup luas yang hasilnya bisa dinikmati seluruh warga Kutim. Kepada Bupati, Irang mengatakan bahwa keamanan, komunikasi lintas agama, kebhinekaan di Muara Wahau terjaga dengan sangat baik.

Kepala PPKB,  Hj Aisyah  HD mengatakan sedianya pelaksanaan kampung KB di Desa Karya Bhakti pada 8 Februari 2017 lalu. Namun berubah dan ditetapkan menjadi 14 Februari 2017. Kegiatan ini adalah pelatihan pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) menjadi program binaan Dinas PPKB bekerja sama dengan PKK kecamatan dan PKK Kutim.

"Sudah 3 kecamatan, totalnya nanti ada 18 kecamatan. Start awal tahun. Artinya 18 kecamatan di Mei 2017 sudah selesai," terangnya.

Aisyah kembali menjelaskan, setelah itu pihaknya hanya membina. Untuk yang belum terbentuk bisa dibantu dengan kades kembali membentuk kampung kampung KB inisiatif. Di Muara Wahau mendapatkan 1.000 pohon bibit durian dan rambutan. Hibah tanah pak Camat dan Sekretariat. PPKB terus memperjuangkan pembangunan balai desa tersebut lewat dana alokasi khusus (DAK) pusat. Namun saat ini PPKB masih kekurangan stok alat kontrasepsi (alkon) dalam upaya penekanan dan pengendalian penduduk.


(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA