1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Wakil Ketua MPR Mahyudin tak sejutu pabrik semen dibangun di Kutim

“Saya menilai daerah tersebut sebaiknya dijadikan destinasi wisata, kerena mampu menopang PAD untuk jangka panjang,” kata Mahyudin.

Wakil Ketua MPR Mahyudin ketika memberikan penjelasan kepada wartawan usai buka puasa di rumah pribadi Ketua DPRD Kutim Mahyunadi, mengenai ketidaksetujuannya pabrik semen di Kutim. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Minggu, 25 Juni 2017 10:47

Merdeka.com, Kutai Timur - Rencana adanya perusahaan yang ingin berinvestasi membangun pabrik semen di Kutim, mendapat reaksi dari Wakil Ketua MPR Mahyudin. Secara tegas, mantan Bupati Kutim ini menolak, jika pabrik semen itu menggunakan bahan baku kawasan gunung karst Sangkulirang-Tanjung Mangkalihat.

“Saya sangat tidak setuju adanya pabrik semen, (menggunakan bahan baku) seperti Karts di Kutim maupun di Berau. Saya menilai daerah-daerah tersebut sebaiknya dijadikan destinasi wisata, kerena mampu menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk jangka panjang,” tegas Mahyudin saat ditemui awak media, disela-sela acara buka puasa bersama 3M (Mahyudin, Mahyunadi dan Marsidik) di kediaman Ketua DPRD Kutim, Mahyunadi di jalan Hidayatullah, Rabu (21/6) lalu.

Mengapa dia tegas menolak? Sebab menurut Mahyudin, Karst yang ada di Kutim seperti di Sangkulirang, memiliki sejarah yang tak ternila harganya. Yakni peningggalan lukisan pra sejarah berupa telapak-telapak tangan. Apabila infrastruktur dikelola dengan baik, dirinya sangat yakin potensi dimaksud dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang dapat dijual hingga menghasilkan PAD bagi Kutim untuk jangka panjang. Karena potensi itu tentunya akan menarik perhatian banyak wisatawan yang akan berkunjung ke sana.

Ia mencontohkan, seperti di Jakarta yang tidak ada pabrik semen namun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp 70 triliun. Nilai tersebut merupakan salah satu pendapatan daerahnya melalui orang-orang yang berdatangan ke Jakarta. Untuk itu dia berharap Kutim di bawah kendali pemimpin baru harus cerdas mencari pendapatan daerah. Tentunya dengan tidak harus menjual tanah air (SDA).

“Cari  duit tidak harus merusak lingkungan, demi anak cucu ke depan. Salah satunya bisa menjual obyek wisata yang potensial, seperti karst dan sebagainya,” kata Mahyudin.

Sekedar diketahui, acara buka puasa sore itu dihadiri ramai masyarakat sekitar Sangatta. Buka puasa bersama 3M (Mahyudin, Mahyunadi dan Marsidik) yang dirangkai dengan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini turut dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, Dandim 0909/Sangatta Setyo Wibowo, Ketua KONI Johansyah Ibrahim serta ratusan warga Sangatta lainnya.




(AJ/AJ)
  1. INVESTASI DAN KEUANGAN
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA