1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Kutim, satu-satunya kabupaten tercepat canangkan kampung KB

“Saya minta kepada seluruh elemen masyarakat, mulai Kepala Desa, Camat dan sebagainya, kompak membina keluarga terutama mendidik” kata Ismunandar

Bupati Ismunandar didampingi Camat Muara Wahau Irang Ajang ketika menaanm bibit pohon di desa Karya Bhakti, kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 14 Februari 2017 15:27

Merdeka.com, Kutai Timur - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) kembali menorehkan progres percepatan yang semakin baik, salah satunya pencanangan kampung Keluarga Berencana (KB). Selasa (14/2/2017) tadi pagi, bupati Ismunandar kembali mencanangkan kampung KB di desa Karya Bhakti, kecamatan Muara Wahau. Sebelumnya orang nomor satu di Kutim ini sudah melakukan kegiatan serupa di Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan dan Desa Marga Mulya Kecamatan Kongbeng.

Pencanangan kampung KB di desa Karya Bhakti, kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur ini sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pembentukan Kampung KB sebagai dasar menuju ketahanan keluarga sesuai intruksi presiden Joko Widodo dalam program nawacita Nasional pun terus melaju.

“Saya minta kepada seluruh elemen masyarakat, mulai Kepala Desa, Camat dan sebagainya, kompak membina keluarga terutama mendidik dan membina anak-anak agar menjadi kuat dan cerdas menggaungkan program KB,” kata bupati Ismunandar saat mencanangkan sekretariat kampung KB di desa Karya Bhakti, kecamatan Muara Wahau.

Sebelum meresmikan Sekretariat Kampung KB, Bupati Ismunandar yang didampingi Kepala Pusat Pengendalian Keluarga Berencana (PPKB) Hj Aisyah HD, Camat Muara Wahau Irang Ajang, Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim M Takbir dan beberapa undangan lainnya meninjau Posyandu Lansia Mengkudu dan Sekretariat Kader Penggerak Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dilanjutkan dengan penanaman 1.000 bibit pohon durian dan rambutan. Sekitar pukul 12.00 Wita Ismunandar memotong pita tanda dibukanya Sekretariat Kampung KB. Mantan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) itu mengingatkan kembali bahwa Kampung KB dibentuk untuk menjadikan anak-anak sebagai penerus bangsa menjadi cerdas dan kuat.

“Untuk menjadikan keluarga bahagia, peran suami jangan bawa penyakit dengan ‘jajan keluar’. Artinya antisipasi sejak dini penyebaran HIV AIDS. Dari catatan saya, di Kecamatan Muara Wahau sudah ada 49 orang terjangkit virus mematikan ini. Saya minta Pak Camat segera tutup lokalisasi setempat, (karena) anak-anak akan menjadi korban," tegas Ismu yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kutim. Ismu menambahkan Desa Karya Bhakti yang dijadikan sebagai pilot project atau sebagai percontohan Kampung KB diharapkan dapat menular ke desa-desa yang lain.

Selanjutnya sesuai program Gerbang Desa Madu (gerakan pembangunan desa mandiri dan terpadu), lanjut Ismu, perdesa mendapat anggaran pembangunan Rp 2-5 milyar. Dia meminta dari dana tersebut, pemerintah desa dapat mengalokasikan Rp 100-200 juta untuk pembinaan Kampung KB. Selain itu juga dapat mendukung program “gerimis” atau gerakan minum susu di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Kemudian permintaan tenaga ksehatan untuk Kampung KB asal mau menjadi Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) bisa diusulkan dalam minggu ini. Jika PNS susah panjang prosesnya. Nanti akan ditandatangani soalnya Surat Keputusan (SK) disahkan minggu ini khusus petugas KB," tambahnya.

Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim M Takbir menyambut positif kepemimpinan Ismu. Sebab dia mengaku baru kali ini hadir di Kutim bertemu beliau.

"Pencanangan KB Kaltim khususnya di Kutim berpacu cepat ada tiga desa pencanangan. Kabupaten lain belum ada laporan.  Semua pengelola KB akan kita latih. BKKBN mensubsidi pencanangan program hanya Rp 7 Juta," katanya.

Takbir mengatakan dirinya cukup jujur dana ini tidak cukup, dia menyarankan lewat pemerintahan Kutim bisa dibuat kegiatan kreatif. Namun masih perlu ada perhatian khusus Bupati dan stakeholder serta OPD lain, terkait biaya dan penganggarannya. Dia mengakui bahwa Pusat Latihan Keluarga Berencana (PLKB) memang memerlukan tenaga outsourching.

“Materi pelatihan akan difasilitasi oleh kami. Pasalnya Kampung KB menjadi potret wilayah pintu masuk pembangunan lintas sektor. Ada ketahanan keluarga salah satunya menanamkan 8 fungsi. 14 Feb 2016 lalu di Jawa Barat pembentukan pertama kampung KB pertama oleh Jokowi. Kutim bisa mengejar sesuai target presiden. Pembangunan keluarga dengan revolusi mental," tutupnya.

(AJ/AJ)
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA