1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

HUT Kaltim pembangunan rel kereta api diharap cepat selesai

“Kita hadapi dengan kerja nyata dan songsong dengan optimisme tinggi untuk mencapai masyarakat Kaltim yang maju serta sejahtera,” kata Awang.

Sekkab Kutim Irawansyah menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada Wabup Kasmidi Bulang mengenai laporan keuangan dari Kemenkeu. ©2017 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Senin, 09 Januari 2017 19:00

Merdeka.com, Kutai Timur - Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Kaltim tak hanya bergema di kantor Gubernur di Samarinda, namun juga berimbas ke Kutai Timur (Kutim). Pemkab Kutim, Senin (9/1/2017) menggelar apel dalam rangka memperingati HUT ke-50 Kaltim, di halaman kantor bupati, kawasan Bukit Pelangi.

Apel upacara itu dipimpin Wabup Kasmidi Bulang selaku inspektur upacara. Ratusan pegawai dan jajaran TNI/Polri juga ikut ambil bagian dalam kegiatan di lapangan tersebut. Termasuk unsure Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Apel dengan komandan Trisno dari Bagian Pemerintahan itu, juga turut hadir Sekretaris Kabupaten Kutim Irawansyah dan para Asisten Sekkab serta pejabat lainnya. Tak hanya itu, tokoh agama dan tokoh masyarakat tampak ikut serta pada acara tersebut.

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan Wabup Kasmidi Bulang, mengharapkan semua pihak untuk introspeksi dan melakukan perencanaan lebih baik. Karena tahun 2016 yang sudah dilewati merupakan tahun ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim, sebagai tahapan ke empat dari RPJMD 2005-2025.

“Harus kita hadapi dengan kerja nyata dan songsong dengan optimisme tinggi untuk mencapai masyarakat Kaltim yang maju serta sejahtera. Selama tahun 2016, Kaltim mengalami masa sulit, meskipun kinerja Kaltim pada triwulan ke-III mengalami peningkatan 0,83 persen, tetapi akhirnya mengalami kontraksi negatif 0,12 persen,” katanya.

Hal tersebut dipengaruhi penurunan kinerja lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang terkoreksi 2,85 persen. Gubernur bersyukur di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat tersebut ada sektor lain mengalami peningkatan. Antara lain industri pengolahan 0,91 persen dan pertanian 2,36. Produksi CPO di Kaltim sebesar 1.005 ton per tahun meningkat sebesar 30 persen. Sokongan juga datang dari usaha konstruksi sebesar 7,86 persen. Untuk itu dia berharap pada 2017 dapat ditingkatkan lagi.

Berikutnya guna memudahkan transportasi barang sebagai penopang usaha perkebunan dan pertambangan di daerah, Awang berharap pembangunan rel kereta api segera bisa terwujud. Yakni pembangunan dua jalur pembangunan rel kereta api untuk jalur selatan sepanjang 203 kilometer (Km) dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sampai ke Kutai Barat (Kubar) dan untuk jalur utara sepanjang 217 Km di mulai dari Lubuk Tutung Kabupaten Kutim hinga ke Tabang, Kutai Kertanegara (Kukar). Sebab jalur tersebut akan terhubung dengan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) di Kutim.

"Kepada seluruh komponen masyarakat, agar secara aktif bersama-sama pemerintah turut berpartisipasi membangun Kaltim. Khusus kepada jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, agar terus meningkatkan kinerja dan pengabdian bekerja dengan baik secara terencana, dengan target dan pencapaian terukur yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” pinta mantan Bupati Kutim ini.

Awang juga berharap masyarakat terus meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta stabilitas keamanan dan ketertiban. Menghindari tindakan atau isu-isu tidak bertanggung jawab yang bernuansa politik maupun yang bersinggungan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan (sara). Karena hanya akan memecah belah, memicu permusuhan dan perbuatan anarkis, hingga sampai pada ancaman disintegrasi bangsa.

Pada akhir apel tersebut, Sekkab menyerahkan penghargaan secara simbolis kepada Wabup Kasmidi Bulang atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2015 dengan capaian standar tinggi, dalam akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah Kabupaten Kutim dari menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati.

(AJ/AJ)
  1. Infrastruktur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA