1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Jangan coba-coba narkoba

angan sampai generasi muda tergelincir dengan narkoba dan perbuatan negatif lainnya," kata Ismunandar.

Ratusan pelajar SMA/SMK serius mendengarkan penjelasan mengenai bahaya narkoba dari Ketua Granat Kutim Herlang Mapatitti. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 23 Agustus 2016 11:02

Merdeka.com, Kutai Timur - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus meningkatkan upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda, khususnya para remaja. Sebab, Kutim merupakan salah satu daerah yang dinilai rawan peredaran narkoba, bahkan ranking ketiga se-Kaltim.

Bupati Kutim Ismunandar setiap kali pertemuan dengan berbagai pihak selalu mengingatkan bahaya narkoba dan obat terlarang tersebut. "Jangan sampai generasi muda tergelincir dengan narkoba dan perbuatan negatif lainnya," kata Ismunandar.

Pengedar narkoba sudah menyusuf sampai ke desa-desa bahkan sasarannya mulai pelajar SD, SMP, SMA dan kalangan pemuda lainnya. Hal ini harus terus diwaspadai semua elemen masyarakat. "Kita ingin generasi muda memiliki masa depan yang baik, sehingga harus menghindari narkoba dan sejenisnya," tanda Ismu, panggilan akrab bupati Kutim ini.

Guna menghindarkan generasi muda dari narkoba, Pemkab terus melalukan sosialisasi bahaya narkoba tersebut. Salah satunya Dinas Pemuda Olahraa dan Pariwisata Kutim menjalin kerjasama dengan Gerakan Anti Narkoba (Granat) Kutim menggelar sosialisasi bahaya narkoba di kalangan pelajar SMA, yang diikuti sekitar 300 pelajar di wilayah Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Ketua Granat (Gerakan Nasional Anti Narkoba) Kutim Herlang Mapatitti menyambut baik dilaksanakan sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba ini. Pihaknya akan mendukung terus kegiatan seperti ini, guna menyelamatkan generasi muda dan masa depan mereka.

"Jangan coba-coba menggunakan narkoba, sebab bisa berakibat fatal," kata Herlang.

Herlang mengakui, perilaku kalangan remaja saat sebagian dinilai sudah melampaui batas, terutama mengenai penyalahgunaan narkoba. Bahkan bahan bangunan seperti lem yang sejatinya hanya digunakan untuk keperluan membangun tempat tinggal atau perkantoran juga digunakan untuk mabuk.

"Ini yang namanya melampui batas, karena sudah tidak memikirkan diri sendiri dan masa depannya. Kita sangat prihatin sekali mendengar hal-hal seperti itu. Makanya kita selalu berpesan agar generasi muda selalu mengikuti kegiatan positif, guna menghindari penyalahgunaan narkoba dan sejenisnya," kata Herlang yang juga anggota DPRD kutim ini.

Kepala Bidang Kepemudaan Disporapar Yusuf Joko Raharjo menjelaskan sasaran sosialisasi kali ini adalah para siswa yang baru mengenyam pendidikan tingkat atas. “Sehingga mereka (siswa SMA) mudah memahami antara yang boleh dilakukan dan tidak boleh dikerjakan,” sebutnya.

Kedepan, katanya, selain sekolah juga akan diadakan sosialisasi di tingkat SMP, SD, perguruan tinggi swasta dan negeri di Sangatta. Intinya sosialisasi di fokuskan pada dunia pendidikan. Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Granat Kutim Herlang Mapatitti, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kutim Made Ady Swandana, Bripka Wahyu, Kabid Kepemudaan Disporapar Yusuf Joko dan Kepala Sekolah SLTA Negeri 1 Sangatta Utara Hasbi.

(AJ/AJ)
  1. Pendidikan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA