1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Hebat, DTB Kutim jadi rujukan untuk ‘belajar’ BPBD se-Indonesia

“Kita dianggap berhasil pembinaan warga untuk program DTB, sehingga dijadikan rujukan untuk ‘belajar’ bagi BPBD se-Indonesia," kata Zainuddin.

Wabup Kasmidi Bulang ketika menyerahkan penghargaan kepada desa-desa yang dijadikan sebagai percontohan Desa Tangguh Bencana (DTB) dari BPBN Pusat. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Jum'at, 02 Desember 2016 20:17

Merdeka.com, Kutai Timur - Ini kabar baik dan hebat. Meski berada jauh dari kota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim direkomendasikan jadi rujukan untuk belajar BPBD daerah lain se-Indonesia. Salah satu program yang jadi rujukan adalah, pembinaan terhadap Desa Tangguh Bencana yang dilakukan selama ini.

BPBD Kutim secara resmi direkomendasi bagi BPBD daerah lain di Indonesia, untuk melakukan studi banding mengenai program Desa Tangguh Bencana (DTB). Hal itu dikethui saat digelar rapat BNBP Pusat di Sentul, Bogor, Jawa Barat belum lama ini.

“Benar, BPBD Kutim menjadi rujukan untuk studi banding BPBD daerah lain di Indonesia. Kita dianggap berhasil dalam membina warga untuk program DTB,” kata Zainuddin Aspan, saat masih menjabat sebagai Kepala BPBD Kutim belum lama ini. Sekarang, mantan Kabag Hukum Setkab Kutim itu, telah dilantik bupati Ismunandar menjabat sebagai kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim, pada 30 Nopember lalu.

Dengan alasan tersebut, Zainuddin berharap program yang dijalankan saat ini, mampu mewujudkan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. Tentunya dengan tetap melibatkan masyarakat dalam mengurangi resiko bencana dan meningkatkan kapasitas warga.

Untuk dapat mewujudkan DTB, menurut dia pada intinya masyarakat harus dapat mengenali ancaman, menyiapkan antisipasi dan memperkecil resiko bencana. Sehingga dapat hidup harmonis dan dapat mengembangkan kearifan lokal.

Pada saat itu dia berbicara dalam seminar yang dihadiri oleh Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang ini dirangkai dengan penyerahan bantuan alat pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berupa 2 unit handy talkie serta 1 set mesin pompa sumur hidran, bantuan BNPB Pusat kepada DTB.

Tiga desa yang diberi bantuan dimaksud yakni Desa Teluk Pandan, Sangkima dan Singa Gembara. Bantuan itu diserahkan pada akhir seminar kegiatan fasilitas ketangguhan masyarakat desa tahun 2016.

Wabup Kasmidi Bulang mewakili Pemkab Kutim mengucapkan terima kasih kepada BNPB pusat melalui alokasi dana APBN telah memberikan bantuan kepada BPBD Kutim yang kemudian disalurkan kepada desa tangguh bencana.

"Kami mengapresiasi atas langkah BPBD Kutim dalam penguatan warga. Terutama dalam menghadapi tantangan besar terkait kebencanaan. Semoga dengan adanya kegiatan yang telah dan sedang dilakukan ini bisa dipahami sehingga berjalan sesuai dengan tahapan yang ada. Terima kasih pula pada BNPB pusat atas perhatiannya," kata Wabup.

Kegiatan hari itu juga dihadiri sejumlah pejabat lingkup Pemkab Kutim. Tidak hanya sejumlah Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), namun juga unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), perwakilan desa tangguh bencana, perwakilan Taman Nasional Kutai (TNK), serta Forum Relawan Kelurahan Lempake Samarinda.

Panitia pelaksana Achmad Junaidi menyampaikan, dalam seminar kali ini diterangkan informasi hasil capaian program desa dan kelurahan tangguh bencana serta kerjasama dengan program lain yang ada di desa.

"Program yang telah terlaksana merupakan ukuran kemajuan terkini sebagai landasan program baru atau lanjutan. Agar kedepan masyarakat memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi resiko serta memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena bencana," tuturnya.

Usai penyerahan alat karhutla serta plakat penghargaan kepada perusahaan yang berpastisipasi dalam DTB 2016. Seminar dan lokakarya hari itu membahas penyampaian program yang telah terlaksana oleh pokja. Dilanjutkan dengan pendalaman materi oleh tim panelis, diantaranya dari dunia usaha dan terakhir dialog seputar informasi pelaksanaan program, kontribusi para pihak terkait, serta rencana tindak lanjut kesepakatan pihak pemerintah desa dan dunia usaha.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA