1. KUTAI TIMUR
  2. INFO KUTIM

Bupati minta Disdikbud bangunkan mess guru

“Bagaimana kesiapan Perbup wajib belajar malam serta (rencana pembangunan) mess guru di daerah terpencil?,” tanya Ismunandar saat memimpin rapat

Bupati Kutim Ismunandar (tengah) didampingi Wabup Kasmidi Bulang (kanan) dan Sekda Irawansyah (kiri) saat memimpin rapat koordinasi (cofee moring) Senin (22/8) kemarin, meminta Disdibud membangunkan mess guru. ©2016 Merdeka.com Reporter : Ardian Jonathan | Selasa, 23 Agustus 2016 10:53

Merdeka.com, Kutai Timur - Para guru yang telah mendedikasikan diri untuk mengajar di wilayah terpencil Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tentunya membutuhkan perhatian dan apresiasi. Diketahui saat ini ternyata banyak guru PNS (pegawai negeri sipil) maupun honorer masih belum memiliki tempat tinggal.

Berkaitan persoalan tersebut, saat Coffee Morning, di Ruang Meranti (22/8), Bupati Ismunandar meminta agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait agar merencanakan program pembangunan mess bagi guru. Selain itu Bupati juga menanyakan progress penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) jam malam bagi anak.

“Bagaimana kesiapan Perbup wajib belajar malam serta (rencana pembangunan) mess guru di daerah terpencil?,” tanya Ismu yang memimpin rapat didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Irawansyah.

Dalam rapat yang dihadiri para Asisten Sekkab hingga camat se-Kutim ini, Ismu dengan tegas meminta agar Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) mengalokasikan anggaran terkait program dimaksud sekaligus mengawal penyusunan Perda.

Menanggapi hal itu, Kepala Disdikbud Iman Hidayat menjelaskan bahwa sampai saat ini draf Perbup wajib belajar malam telah siap. Tinggal menunggu koreksi dari Bagian Hukum Sekretariat Kabupaten. Iman menjelaskan, draf Perbup yang dibuat telah digodok berdasarkan referensi dari sejumlah daerah.

“Utamanya daerah yang telah menjalankan peraturan jam malam seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah.

Selanjutnya untuk program pembangunan mess guru baru bisa dianggarkan 2017 mendatang. Sebab untuk anggaran 2016 sudah dirasionalisasi dan berkurang. Sehingga Disdikbud terpaksa memilah dan memilih skala prioritas. Pada tahun ini anggaran difokuskan pada peningkatan akreditasi sekolah agar berakreditasi A. "Butuh pemenuhan persyaratan di antaranya sarana dan prasarana sekolah seperti pembangunan kantor, perpustakaan, laboraturium dan kelengkapan lainnya,” jelas Iman.

Bupati sangat berharap Perbup dan program mess segera direalisasikan. Sehingga perkembangan siswa dan generasi muda di Kutim mendapat pengawasan yang baik oleh pemerintah serta kasih sayang yang cukup dari keluarga. Selanjutnya guru di tempat terpencil juga mendapat perhatian dari pemerintah.

Coffee Morning kali ini juga turut membahas program pembangunan jamban di kecamatan sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Membahas keterbatasan anggaran, kebersihan di lingkungan masyarakat, kesiapan operasional Rumah Sakit Pratama, pengelolaan Folder Ilham Maulana dan pencanangan abatesasi di kecamatan. Berikutnya program penanaman pohon serta program sertifikasi lahan serta penjajagan kerjasama Pemkab Kutim dengan pihak Kejaksaan terkait keperdataan.

(AJ/AJ)
  1. Info Kutai Timur
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA